Hindari, Kebiasaan yang Bikin Transmisi Mobil Matik Cepat Rusak

11 Januari 2023 18:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Transmisi Wuling Almaz Limited Edition. Foto: dok. Wuling Motors
zoom-in-whitePerbesar
Transmisi Wuling Almaz Limited Edition. Foto: dok. Wuling Motors
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemilik bengkel spesialis mobil matik Worner Matic, Hermas Prabowo, mengatakan ada sejumlah kebiasaan pengoperasian yang bikin transmisi mobil matik cepat rusak.
ADVERTISEMENT
"Membawa mobil matik kalau pindah transmisi itu buru-buru ngegas. Itu enggak boleh karena bisa membuat sistem transmisi otomatik cepat rusak,” ungkapnya kepada kumparan belum lama ini.
Ia menyarankan pengemudi menunggu satu atau dua detik sebelum melepas rem. Akselerasi mobil juga perlu diperhatikan, jangan terlalu dalam menekan pedal gasnya.
“Kebiasaan lain itu suka menahan transmisi di posisi D ketika berhenti dalam waktu yang lama. Itu bisa membuat kampas kopling menjadi gosong atau selip. Mahal kalau diganti,” terangnya.
Posisi mengemudi Subaru XV. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Gejala paling umum ketika kampas kopling habis adalah tarikan mobil mulai melambat, meski putaran mesin sudah tinggi. Ini dikarenakan kampas kopling sudah selip dan tidak mampu lagi menahan putaran mesin yang diteruskan ke transmisi.
ADVERTISEMENT
“Ketika sudah habis selain umur komponen lain bisa pendek, kenyamanan akan berkurang. Mobil akan terasa menghentak dan mobil enggak bisa ngebut. Ini berlaku di semua jenis transmisi matic baik CVT, AT, hingga dual clutch,” imbuhnya.
Kerugian yang bisa ditanggung pemilik akibat kampas kopling yang habis cukup besar. Mobil MPV rata-rata menghabiskan Rp 6 juta hingga Rp 8 jutaan sekali ganti.
“Kebiasaan ketiga yang sering bikin transmisi matik cepat rusak adalah menggunakan fitur triptonic terlalu agresif atau kasar,” paparnya.
Tuas transmisi Mazda MX-5. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Triptonic adalah fitur yang memberikan sensasi berkendara ala mobil transmisi manual. Umumnya, mobil yang dilengkapi dengan fitur ini ditandai dengan tanda plus atau minus di samping ruas transmsisi atau paddle shift-nya ditaruh di belakang kemudi.
ADVERTISEMENT
Triptonic itu bekerja dengan menumpuk torsi pada komponen di dalam gearbox transmisi otomatik agar torsi tersebut maksimal pada rasio gigi dan putaran tertentu,” ucapnya.
Paddle shift di Mitsubishi Pajero Sport bekas Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
Hermas menjelaskan, bila penggunaannya berlebih, torsi yang menumpuk bisa memperpendek usia transmisi otomatis dua atau tiga tahun lebih cepat dari usia desain.
“Kampas koplingnya bisa lebih cepat aus atau transmisinya mengalami jedug alias tidak bisa berpindah transmisi sama sekali kalau sudah parah. Maka dari itu, penggunaan mobil matik harus membawanya secara halus dan tidak terburu-buru,” pungkasnya.