Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Hindari, Lima Kebiasaan yang Mempengaruhi Performa Rem Mobil
14 Maret 2023 7:01 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kepala Bengkel Auto2000 Cabang Krida Cilandak, Heri Andriyanto mengungkapkan ada lima kebiasaan yang bisa membuat kampas rem mobil cepat habis.
ADVERTISEMENT
“Pertama, sering melewati genangan air atau lumpur. Ini bisa membuat kinerja rem enggak maksimal karena adanya kotoran sehingga koefisien gesek dari remnya enggak optimal,” jelasnya saat dihubungi kumparan belum lama ini.
Kedua, pemilik harus menggunakan suku cadang asli sebab spesifikasinya akan sesuai dengan pabrikan serta mobil sendiri. Suku cadang abal-abal bisa mengakibatkan bunyi berdecit bahkan disc brake atau mangkok tromol terkikis.
“Kalau enggak asli, kita kan enggak tahu bahannya seperti apa, ketika bergesekan habisnya seberapa. Kalau tiba-tiba habis lalu besi ketemu besi, itu kan bisa mengakibatkan kerusakan pada komponen disc atau mangkok tromolnya. Bahkan, panas yang dihasilkan bisa bikin overheat,” katanya.
Usahakan, penggantian suku cadang kampas rem ini dilakukan secara berkala. Maksimal, setiap menempuh jarak 20.000 kilometer diganti dengan yang baru.
ADVERTISEMENT
Ketiga, jangan sering menahan rem yang dibarengi dengan menginjak pedal gas. Umumnya, kebiasaan ini sering dilakukan ketika mengendarai mobil matik.
“Menginjak pedal rem dan gas secara bersamaan dapat merusak transmisi matik juga selain kampas remnya habis. Koplingnya kan dalam kondisi berputar tapi daya geraknya tertahan. Jadi, kebiasaan ini tidak boleh dilakukan,” ucapnya.
Keempat, pemilik mobil harus memastikan kualitas dan kuantitas minyak rem agar fungsi pengereman berjalan optimal.
“Minyak rem ini perlu dikuras dan diganti setiap 40 ribu kilometer atau dua tahun. Karena minyak rem tersebut sudah berkurang kemampuannya,” jelasnya.
Minyak rem berfungsi untuk menghantarkan tenaga untuk mendorong kampas rem yang akan menjepit cakram (disc) dan memperlambat putaran roda. Gesekan yang terjadi antara kampas rem dan cakram akan menghasilkan panas yang kemudian diredam oleh minyak rem.
ADVERTISEMENT
Kelima, jarang menggunakan atau mengoperasikan rem tangan ketika berhenti di tengah kemacetan ataupun tanjakan dalam waktu yang cukup lama.
“Rem tangan itu kan selain enggak bikin pegal ketika mengemudi bisa meringankan kerja rem dalam menahan mobil agar tidak bergerak. Selain itu, terus-terusan ditahan ada risiko terlepas juga,” ujarnya.