Hindari Penumpukan, Pemudik Mobil Bisa Tempuh Jalur Non Tol

28 Maret 2025 15:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah truk dan kendaraan roda empat melaju di Jalan Tol Tanjungmas - Srondol, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (18/3/2025). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah truk dan kendaraan roda empat melaju di Jalan Tol Tanjungmas - Srondol, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (18/3/2025). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pengamat keselamatan berkendara, Founder dan Lead Instructor Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu mengimbau kepada para pemudik yang menggunakan mobil pribadi agar tak selalu menempuh ruas jalan tol.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, ini ada hubungan dengannya pembagian arus lalu lintas agar tidak terjebak dalam penumpukan dan kepadatan di ruas tol. Sejak mulai tersambung, ruas tol terutama Trans Jawa menjadi jalur favorit pemudik.
"Selama arus mudik apalagi saat awal-awal memang banyak keterbatasan, di sini peran perencanaan perjalanan dibutuhkan. Pertama tidak selalu mengandalkan ruas jalan tol," buka Jusri dihubungi kumparan, Kamis (27/3).
Jusri bilang, mayoritas pemudik mobil dengan kesamaan persepsinya akan banyak memanfaatkan jalur ruas tol karena dinilai lebih cepat. Namun di sisi lain, artinya ada peningkatan dari jumlah kendaraan lalu lalang yang dapat berimbas kepada hal lainnya.
Imbas macet tol cipali dan ditutupnya rest area km130 karena padat banyak pemudik berhenti di bahu jalan untuk buang air kecil, Kamis (27/3). Foto: Kelik Wahyu/kumparan
"Misalnya, karena lebih padat dari biasanya akan ada mekanisme one way atau contraflow. Artinya apa? Untuk mencari tempat berhenti atau istirahat sudah tentu lebih susah, nanti kalau rest area penuh sudah pasti akan ditutup," imbuhnya.
ADVERTISEMENT

Benefit lewat jalur non tol

Maka dari itu tak ada salahnya melakukan rencana perjalanan dengan memilih opsi melintasi jalur arteri. Jusri bilang, ada banyak manfaat yang tersedia untuk pemudik seperti pilihan tempat istirahat yang lebih banyak.
"Jalan arteri mungkin tidak bisa lebih cepat dari tol, tetapi kalau mau berhenti untuk salat atau sekadar beristirahat lebih mudah. Selain itu ya bisa sekaligus dukung perekonomian lokal dengan makan di rumah makan setempat," pungkasnya.
Berita terbaru, pantauan kumparan di sejumlah ruas tol per Jumat, 28 Maret terdapat beberapa rest area yang penuh bahkan hingga ditutup karena kapasitas sudah penuh seperti yang dilakukan tempat istirahat di KM130 ruas tol Jakarta-Cikampek.
Belum lagi, adanya penyempitan jalan di kawasan Subang, Jawa Barat. Ruas Tol Cipali memang tidak semuanya memiliki jumlah lajur yang sama, pelebaran lajur dari 2 menjadi 3 belum merata di tol sepanjang 100 kilometer itu.
ADVERTISEMENT
kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 akan digelar pada Selasa, 6 Mei 2025, di MGP Space, SCBD Park.
Mengusung tema “Sinergi Menuju Industri Otomotif Berkelanjutan,” forum diskusi ini menghadirkan para pemangku kepentingan, termasuk pemimpin industri, profesional, dan perwakilan pemerintah, untuk berdiskusi serta berbagi wawasan mengenai masa depan industri otomotif berkelanjutan.
Nantikan infonya di kumparan!