Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pabrikan berlogo sayap kepak itu punya berbagai kompetisi mulai dari tingkat lokal, regional seperti Honda Asia and Oceania Motorcycle Technician Skill Contest, hingga skala global seperti Honda Global Technician Contest.
“Kita memiliki tes praktik dan teori, kita ingin melihat performa bekerja yang aman dan efektif dari para teknisi kita,” buka Senior Manager Asian Honda Motor, Prasert Vichitkulsawat saat ditemui di Bangkok, Thailand.
Menyoal bahan ujian praktik, ajang seperti Honda Asia and Oceania Motorcycle Technician Skill Contest misalnya, menyajikan tiga kategori yakni Commuter 1 dengan Click 160 alias Vario 160, Commuter 2 pakai MSX atau Groom, dan Haiti Fun atau big bike pakai CB650R.
“Meski model ini agak berbeda di setiap negara, kita mencoba memberikan soal atau masalah yang harus diselesaikan. Soal ini umum, sehingga akan tetap bisa diselesaikan masing-masing perwakilan. Kita mencoba solve the problem,” jelas Prasert.
ADVERTISEMENT
Kompetisi serupa untuk motor listrik Honda
Kompetisi perihal teknis tersebut memang masih menggunakan motor konvensional dengan mesin bakar. Maklum, sebagian besar jualan motor jenama asal Jepang itu masih didominasi model konvensional.
Namun, arah perusahaan yang telah mengumumkan strategi global untuk lebih banyak menghadirkan dan menjual motor ramah lingkungan. Prasert bilang pihaknya ada rencana membuka kompetisi serupa untuk motor listrik.
“Mungkin itu akan kita lakukan di masa depan. Tetapi kita tahu bisnis saat ini seperti apa, belum terlalu banyak yang mengimplementasikan sepeda motor listrik di setiap negara. Untuk Honda, kita selalu mempersiapkan untuk elektrifikasi dan kita memiliki model itu untuk pasar. Saya kira kita akan memasukkan motor listrik untuk kontes ini,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Perihal realisasinya, dirinya masih enggan berkomentar banyak. Sebab, untuk bisa mengadakan aktivitas serupa diperlukan pengamatan dari aspek bisnis perusahaan yang sedang berjalan.
“Meski kita lihat kendaraan listrik sangat simpel, tapi pada awalnya kita harus bisa melihat apa yang bisa kita lakukan untuk itu, seperti mesin yang diganti dengan model baterai, itu akan membutuhkan area servis yang berbeda antara baterai model lain,” tukas Prasert.
***