Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Honda CR-V Hybrid Di-recall, Unit yang Dipasarkan di Indonesia Aman?
19 Oktober 2024 11:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy menanggapi perihal aktivitas recall Honda CR-V e:HEV atau hybrid untuk pasar Amerika Serikat karena masalah pada komponen baterai.
ADVERTISEMENT
"Saat ini tidak ada informasi mengenai dampak recall tersebut di Indonesia, ya. Tentunya kami akan terus memonitor dan memberi tahu jika ada perkembangan informasi," urai Billy singkat kepada kumparan pekan ini.
Honda CR-V generasi ke-6 mendarat di Tanah Air lewat pameran otomotif GIIAS 2023 dan dengan cepat terjual hingga ribuan unit hanya dalam waktu satu pekan. HPM turut menawarkan opsi varian hybrid dengan banderol perkenalan Rp 799,9 juta kala itu.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Honda CR-V telah terdistribusi dari pabrik ke diler atau wholesales sebanyak 2.834 unit sepanjang Januari sampai September tahun ini. Rinciannya, 778 unit CR-V 1.5 T dan 2.056 unit CR-V 2.0 HEV.
Recall Honda CR-V e:HEV karena masalah komponen baterai
Adapun, Honda Motor Corporation baru-baru ini mengumumkan program recall untuk model SUV mereka yaitu CR-V e:HEV alias varian hybrid. Malfungsi di bagian baterai ditengarai jadi penyebabnya.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari laman resmi perusahaan, setidaknya ada 98 unit CR-V e:HEV di Amerika Serikat yang terindikasi dan 1 persen di antaranya kemungkinan terdampak langsung terkait masalah pada komponen baterai lithium-ion akibat proses produksi saat di pabrik.
Permasalahan yang dijelaskan Honda begitu teknis. Namun intinya, pabrikan memaparkan bahwa pada beberapa bagian terminal negatif sel baterai dalam modul sel lithium-ion yang diproduksi ternyata tidak dilapisi oleh material tembaga secara sempurna.
Karena hal itu, pelapis tembaga tersebut berpotensi retak dan membuat bahan alumunium yang seharusnya terlindungi menjadi terbuka. Jika dibiarkan berangsur lama, material tersebut akan bergesekan dan membuat terminal negatif terputus.
Bila terjadi, pemilik tak dapat mengoperasikan mobilnya secara normal. Bahkan, pengendara mungkin tak menyadari potensi munculnya percikan api dari komponen yang bermasalah itu saat mobil sedang digunakan. Risiko lain yakni timbulnya kebakaran.
ADVERTISEMENT
Semakin parah seandainya mobil bersangkutan mengalami kecelakaan. Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional setempat atau NHTSA, mengambil langkah penarikan unit Honda CR-V tahun produksi 6 Oktober 2022-24 Januari 2023.
Solusi dari Honda adalah mengganti seluruhnya modul baterai yang dibuat oleh Panasonic itu pada mobil konsumen mereka yang terdampak. Program recall itu sendiri baru akan mulai berjalan pada 27 November mendatang dan tidak dipungut biaya apa pun.
***