Honda dan Nissan Pakai Plastik Daur Ulang Sebagai Bahan Baku Pembuatan Mobil

16 Agustus 2024 9:46 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nissan Hyper Force Concept di Japan Mobility Show 2023.  Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Nissan Hyper Force Concept di Japan Mobility Show 2023. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
Mobil ramah lingkungan tidak selalu dilihat dari jenis teknologi penggerak yang digunakannya seperti hybrid atau listrik murni. Bisa juga dari bahan baku daur ulang yang dipakai untuk pembuatan beberapa komponennya, contohnya yang dilakukan Honda dan Nissan.
ADVERTISEMENT
Laporan Nikkei Asia, dua jenama asal Jepang itu telah membangun rantai pasok daur ulang untuk membuat kendaraan mereka menjadi lebih ramah lingkungan. Sekaligus, guna memenuhi regulasi baru yang berlaku di Eropa.
Plastik adalah satu bahan baku yang paling umum dijumpai pada komponen sebuah kendaraan atau mobil. Aturan baru itu, berdasarkan proposal komisi Eropa yang menyatakan setidaknya 25 persen bahan plastik yang digunakan merupakan hasil daur ulang.
Kebijakan tersebut akan sepenuhnya berlaku pada awal 2031 mendatang, yang mana sayangnya justru menimbulkan dampak kekhawatiran terhadap larangan penjualan mobil baru di Benua Biru.
PT Honda Prospect Motor melepas sejumlah unit ekspor All New BR-V ke sejumlah negara di Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (16/3/2022). Foto: Sena Pratama/kumparan
Sementara data Institut Pengolahan Sampah Plastik yang berbasis di Tokyo, Jepang tahun 2022 memaparkan, suku cadang mobil hanya menyumbang sekitar 3 persen dari seluruh plastik yang didaur ulang menjadi produk plastik baru.
ADVERTISEMENT
Dikarenakan saat ini kebanyakan pabrikan Jepang masih kesulitan untuk memanfaatkan plastik daur ulang yang berasal dari mobil bekas, mengingat proses penyortiran potongan plastik setelah kendaraan dibuang memakan waktu lama.
Guna mengatasi masalah itu, Honda tengah berencana bermitra dengan produsen bahan kimia dan perusahaan daur ulang untuk menciptakan rantai pasok plastik daur ulang pada tahun 2040 nanti. Harapannya, dapat mengurangi penggunaan plastik baru sebesar 60 persen pada mobil anyar mereka.
Atau setara dengan enam atau tujuh jenis plastik, bandingkan dengan salah satu produk mereka yakni Honda e yang saat ini masih menggunakan sekitar 25 jenis plastik. Ini juga agar memudahkan saat memilah plastik bekas ketika mobil-mobil tersebut sudah tidak dipakai.
Pabrik Toyota. Foto: Wall Street Journal
Lebih jauh, Honda akan meminta bantuan Mitsubishi Chemical Group dan Toray Industries untuk mengubah plastik yang telah dikumpulkan menjadi bahan yang cocok untuk digunakan pada mobil. Sebab, segala bentuk kotoran yang terkandung bisa mempengaruhi kekuatannya.
ADVERTISEMENT
Pun dengan Nissan, bermitra bersama Renault akan meluncurkan inisiatif untuk mengolah plastik dari kendaraan listrik bekas untuk dipakai pada mobil baru yang dirakit di Eropa. Perusahaan juga berencana lakukan investasi pada unit daur ulang Renault.
Adapun, merek Jepang lainnya seperti Toyota Motor sudah menetapkan target penggunaan plastik daur ulang sebesar 30 persen atau lebih dari jumlah plastik yang digunakan pada setiap mobil baru yang diproduksi di Jepang dan Eropa pada 2030.
Misalnya, bangku Toyota Land Cruiser 250 terbaru sebagian besar terbuat dari botol plastik bekas yang dikurasi mandiri oleh perusahaan tersebut. Model CH-R teranyar juga telah menggunakan lebih banyak plastik daur ulang dibanding pendahulunya.
***