Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy, tampilan baru model hatchback-nya itu bakal susah diterima konsumennya di Tanah Air.
"Jadi Fit yang diluncurkan di Jepang cocok untuk karakteristik orang Jepang, karakternya konsumen Jazz itu ya sporty," buka Yusak kepada kumparan saat ditemui usai peluncuran new Civic Hatchback RS di Jakarta, Kamis (6/2).
Argumennya tersebut didasari pada survei yang dilakukan pabrikan. Bahkan dari dua pilihan yang disediakan, tipe RS dengan tampilan yang jauh lebih sporty ternyata berkontribusi besar.
"Jazz terutama RS membukukan 97 persen dan Jazz (reguler) 3 persen, Honda Jazz RS mewakili ekspektasi konsumen Indonesia," tambah Yusak.
Kendati begitu, mobil yang terinspirasi dari wajah anjing Shiba Inu -- hewan asli Jepang-- itu bukannya tanpa pertimbangan. Saat ini HPM terus meriset bagaimana kelanjutan life cycle Jazz di Indonesia. Maklum sejak di-facelift pada medio 2017, mobil belum mendapat penyegaran.
ADVERTISEMENT
Kemudian secara wholesales (distribusi dari pabrik ke diler), penjualan Jazz pun terpantau menurun. Khususnya pada tiga tahun terakhir berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
Sejak 2017 misalnya, HPM mampu membukukan 16.100 unit yang terkirim, sementara setahun berikutnya sedikit menurun menjadi 14.270 unit. Adapun sepanjang 2019, ada 12.168 unit yang didistribusikan.
"Dibawa atau tidak, tergantung konsumen maunya seperti apa, nanti kami ikuti. Kita tunggu lihat nanti ya," jawab Yusak mempertimbangkan Honda Jazz baru masuk Indonesia.