Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Dari puluhan motor mini Honda Monkey kustom yang mejeng di Kustomfest 2019, ada satu yang menarik perhatian karena wujudnya.
Sejauh mata memandang, 'Monyet' ini sebenarnya tidak ada bedanya dengan versi standar. Tapi kalau diperhatikan lebih jelas di sektor dapur pacunya, terlihat lah bila Monkey ini lebih spesial.
Musababnya, mesin Honda Monkey garapan Pyscho Engine tersebut memiliki dua silinder berkapasitas 400 cc, jauh lebih besar ketimbang kondisi standaran yang cuma satu silinder berkapasitas 125 cc.
Rahasianya kata M. Yusuf Adib, penggawa rumah modifikasi yang bermarkas di Purwokerto ini adalah pencangkokan dua blok silinder Honda GL 200, sehingga punya konfigurasi mesin L Twin.
"Ide awalnya sederhana ya, kayaknya asyik juga nih motor mini dikasih mesin gede. Jadi bagaimana caranya biar lebih unik dan tentunya lucu," kata Yusuf menjelaskan konsep dasar membangun motornya ini saat ditemui kumparan di Yogyakarta beberapa waktu lalu.
Yusuf yang sering menggarap rombakan mesin ini mengaku tidak mudah mengaplikasikannya pada rangka yang kecil. Untuk itu struktur rangka dan body-nya diperkuat lagi menggunakan pipa seamless.
"Lebih ribet pengerjaan W engine sebenarnya, di bawahnya mesin in line, kemudian paling sederhana itu V dan L engine makanya ongkosnya paling murah dengan basis mesin yang sama," Yusuf menambahkan.
Selepas kustomisasi mesin, selanjutnya mempercantik tampilannya supaya eye catchy. Untuk itu Yusuf percayakan pengerjaannya ke Alkapaint menggunakan material cat Sikkens & Blinken sehingga memunculkan efek tiga dimensi.
Hasilnya, Honda Monkey standar jadi punya penampilan lebih mengkilap berkat kombinasi kelir putih, hitam, biru, dan silver krom.
"Makanya Honda Monkey ini masih terlihat lucu dan cantik tapi dibikin agak sangar," tambah Yusuf.
Sementara untuk kaki-kaki, Yusuf menggunakan velg dari salah satu model Kymco, kemudian dipasangkan pada suspensi depan teleskopik dan shockbreaker kembar aftermarket di belakangnya.
Selebihnya ada pemasangan komponen lain yang merupakan produk aftermarket dan buatan tangan Yusuf sendiri, mulai dari jok, lampu, spakbor, dan tutup tangki bermahkota.
Total lama pengerjaan dan ongkos kustomisasi, Yusuf bilang hampir setara dengan matik bongsor 250 cc. "Sebenarnya basic-nya itu Rp 63 juta, bisalah sekitar Rp 70 jutaan. Kalau pengerjaan 6 bulan totalnya, lama karena kan kerjain orderan lain juga," pungkas Yusuf.
Terakhir guna melabeli karyanya itu, Yusuf memberikan nama Sangkara, yang diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti kebaikan ataupun kemakmuran.
Spesifikasi Honda Monkey garapan Psycho Engine