Honda Recall 1,7 Juta Mobil di Seluruh Dunia, Terbanyak di AS

16 Desember 2020 19:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Honda. Foto: dok. HPM
zoom-in-whitePerbesar
Logo Honda. Foto: dok. HPM
ADVERTISEMENT
Produsen mobil Jepang Honda, mengumumkan kampanye recall untuk 1,79 juta unit kendaraan di seluruh dunia, mengutip dari Reuters, Rabu (16/12).
ADVERTISEMENT
Setidaknya ada empat masalah terpisah, satu di antaranya bahkan ada yang menjadi pemicu mobil mengalami kebakaran.
Kampanye penarikan kembali untuk perbaikan massal ini, paling banyak dialami di wilayah Amerika Serikat, sebanyak 1,4 juta unit.
Pertama, recall mencakup 268.000 Honda CR-V lansiran 2002-2006 di Amerika Serikat, karena masalah saklar utama power window. Tak ada laporan soal korban jiwa, tetapi masalah ini menyebabkan 16 kebakaran.
Kedua, penarikan kembali untuk perbaikan dilakukan kepada 735.000 unit Honda Accord dan Accord Hybrid tahun 2018-2020, serta Insight 2019-2020 menyoal software Body Control Module.
Proses pemrograman yang bermasalah, bisa mengganggu sistem beberapa lampu peringatan dan kerusakan komponen elektronik, termasuk display kamera belakang, lampu sein, dan wiper kaca depan.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya dua recall sisanya, pemeriksaan komponen front drive shaft karena isu terpapar kadar garam berlebihan, dan potensi penggantian komponen front drive shaft bila terindikasi mengalami korosi parah.
Ini dialami oleh setidaknya 430.000 mobil AS dan di 22. Keduanya sebagai respons terhadap kemungkinan kerusakan poros penggerak karena karatan. Tidak ada cedera yang dilaporkan sehubungan dengan penarikan tersebut.
Logo Honda. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri
Model yang terkena recall, Honda Civic Hybrid 2012, Honda Fit 2007-2014, dan Acura ILX 2013-2015.
Terkait Honda di Indonesia, Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) menyebut, pihaknya tidak mendapat instruksi terkait program recall untuk pasar dalam negeri.
"Saat ini kami tidak menerima informasi mengenai program recall, terkait dengan kasus tersebut untuk model yang dipasarkan di Indonesia khususnya," ucapnya kepada kumparan, Rabu (16/12).
ADVERTISEMENT