Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Honda Step WGN Bakal Meluncur 2025, Masyarakat Minta Dijual Rp 600 Jutaan
30 Juli 2024 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
PT Honda Prospect Motor (HPM) menampilkan satu mobil hybrid berupa Honda Step WGN e:HEV selama gelaran GIIAS 2024 kemarin. Meski belum diluncurkan secara resmi, MPV pintu geser itu diklaim ramai peminat dalam negeri.
ADVERTISEMENT
"Hasil survei hampir 1.000 responden yang kami tanya, kalau hanya melihat lebih banyak lagi, itu 98 persen menyatakan berniat beli," buka Sales & Marketing and After Sales Director HPM, Yusak Billy ditemui di ICE BSD, Tangerang pekan lalu.
Menariknya, pabrikan sudah beberkan permintaan harga dari masyarakat bila Step WGN e:HEV nantinya benar-benar dipasarkan di Indonesia. Rentang estimasi yang diinginkan disebut berada pada angka Rp 650-699 jutaan.
"Rp 700 (juta) ke atas ada 8 persenan, Rp 650-699 jutaan ada 40 persenan. Di bawah itu (Rp 600 jutaan) ada 24 persenan, bahkan sudah ada yang titip kartu nama untuk dihubungi lebih dahulu jika nanti diluncurkan. Inginnya Rp 670 juta atau maksimum Rp 675 juta," tambah Billy.
Billy mengungkapkan, alasan pihaknya sengaja memboyong Step WGN e:HEV ke Indonesia adalah untuk mencari peruntungan segmen baru di Tanah Air. Sebab, Honda pernah memasarkan MPV serupa yang lebih kecil seperti Freed.
ADVERTISEMENT
"Karena memang MPV seperti ini kami baru keluarkan, kan kemarin masih yang kecil seperti Freed. Sekarang setelah survei kami, memang yang diinginkan yang lebih besar size-nya," jelasnya.
Kendati mendulang respons positif dari khalayak luas, Billy hingga kini mengaku belum menentukan kepastian peluncuran resmi Honda Step WGN e:HEV. Ia hanya meminta kepada masyarakat yang sudah berminat untuk sabar menunggu.
"Dengan animo sebesar ini, kami sangat mengharapkan untuk bisa meluncurkan di 2025. Sangat kami pertimbangkan diluncurkan secepat mungkin," pungkasnya.
Selain itu, secara paralel HPM akan terus memantau kondisi pasar otomotif nasional. Seperti melihat mekanisme perpajakan, utamanya soal mobil hybrid, lalu perkembangan exchange rate, kondisi ekonomi, dan perkembangan pasar ke depannya.
***