Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.7
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
HPM Beberkan Ada 105 Konsumen Tertarik Sewa Mobil Listrik Honda e:N1
23 Maret 2025 3:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
PT Honda Prospect Motor (HPM) sudah menetapkan tidak menjual mobil listrik perdananya di Indonesia, Honda e:N1 secara retail.
ADVERTISEMENT
Di pasar Indonesia, Honda e:N1 ditawarkan dengan skema pilar Valueable Ownership Experience yaitu Honda Electrified Experience Package. Jadi untuk konsumen yang ingin memboyong mobil ini tanpa harus memilikinya.
Caranya, konsumen bisa berlangganan dengan biaya Rp 22 juta per bulan selama 5 tahun.
Saat dikonfirmasi terkait perkembangan tersebut Sales & Marketing and After Sales Director PT HPM, Yusak Billy menjelaskan, saat ini sudah ada konsumen yang melakukan kontrak dengan skema tersebut.
“Pemesanannya total sudah 105 - 86 sudah kontrak, dan yang 19 masih dalam proses. Konsumen yang menyewa perusahaan semua,” kata Billy saat ditemui di kantornya di Sunter, Jakarta utara, Jumat, (21/3/2025).
Billy bilang konsumen yang mengajukan skema ini beragam. Mulai dari perusahaan hingga individu.
ADVERTISEMENT
“Macam-macam ada food and beverage, ada otomotif, ada logistik. Dari 105 itu ada individu cuma belum deal, yang sudah deal 86 tapi semua sewa ya,” ujarnya.
Masih kata Billy, konsumen yang mau menggunakan skema ini adalah perusahaan. Mereka biasanya rutin menggunakan kendaraan dari kantor, rumah, kantor, jadi untuk penggunaan rutin.
Lebih lanjut, Billy juga menjabarkan alasan Honda menggunakan skema ini. Sebelumnya Honda juga sudah melakukan riset sebelum meluncurkan skema sewa mobil listrik.
“Kenapa kita concern di fleet, karena kan unitnya terbatas ya cuma 300 unit, maksimum itu juga. Jadi dari hasil survei kami memang banyak orang yang mau rental untuk mobil listrik,” tegasnya.
“Orang yang enggak mau beli mobil listrik kan karena takut resale value turun dan kita unit terbatas, tidak mass production. Jadi fleet ini yang paling tepat,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Nantinya, setelah 5 tahun akan ada perjanjiannya dengan leasing partner kita bila konsumen ingin mengajukan kepemilikan.
“Alurnya, kita jualnya ke diler, diler ke leasing partner. Sehingga ada penawaran bisa jadi milik konsumen (nantinya) sehingga banyak programnya,” tuntas Billy.