Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Hybrid EV, BEV, Plug-in Hybrid EV, Mana yang Lebih Dikenal Masyarakat?
10 November 2024 9:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Hasil survei dilakukan kumparanOTO bersama Growth & Marketing Analytics kumparan yang melibatkan 575 orang responden menunjukkan, minat masyarakat terhadap mobil hybrid lebih besar ketimbang mobil listrik murni (BEV).
ADVERTISEMENT
Ini mengindikasikan masih tingginya persepsi ketergantungan pada bahan bakar fosil, serta masih tinggi tingkat kekhawatiran soal infrastruktur pengisian daya mobil listrik, dan keamanan baterai.
Sebanyak 82 persen responden mengaku tertarik pada mobil berteknologi hybrid. Lebih detail lagi 50 persen menyatakan sikap tertarik, dan 32 persen sangat tertarik.
Ketertarikan terhadap kendaraan elektrifikasi BEV juga tinggi, namun penerimaannya tidak setinggi mobil hybrid. Totalnya sebanyak 78 persen memilih ketertarikan terhadap kendaraan BEV, sebanyak 46 persen tertarik dan 32 persen sangat tertarik.
Fakta menariknya adalah, para responden ternyata masih memiliki ketertarikan terhadap mobil konvensional dengan pembakaran internal (ICE). Totalnya 77 persen, dengan rincian 57 persen tertarik dan 20 persen sangat tertarik.
Adapun ketika disodorkan pilihan pada jenis kendaraan plug in-hybrid, nyatanya masyarakat juga menganggap minat yang tinggi. Jumlahnya mencapai 77 persen, detailnya 50 persen tertarik dan 27 persen sangat tertarik.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data tersebut, meskipun hybrid (HEV) menunjukkan tingkat ketertarikan yang lebih tinggi dibanding jenis kendaraan lain --melebihi BEV, konvensional, dan PHEV-- menandakan potensi yang tinggi pada penyerapan kendaraan berbasis listrik di Indonesia.
Bila dipetakan berdasarkan pendapatan, ketertarikan untuk memiliki kendaraan hybrid, mobil listrik, atau PHEV lebih tinggi pada masyarakat dengan pendapatan Rp 30-50 juta.
Riset yang dilakukan kumparan selama Agustus 2024 ini bertujuan memahami daya tarik kendaraan elektrifikasi di masyarakat, dengan mengetahui awareness, perilaku, sikap atau ketertarikan, hingga brand image pabrikan otomotif.
Pendekatan riset ini menggunakan metode Usage and Attitude (U&A) melalui survei online secara kuantitatif kepada 415 responden, dan pengambilan data non-probability sampling.
Target responden menyasar mereka yang berdomisili di Jabodetabek dan kota-kota besar di Indonesia, yang spesifik memiliki pendapatan gabungan di atas Rp 15 juta, serta belum atau sudah memiliki mobil pribadi.
ADVERTISEMENT
***