Hyundai Kembangkan Mobil Hybrid EREV, Apa Itu?

1 September 2024 15:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hyundai Santa Fe generasi terbaru. Foto: dok. Hyundai
zoom-in-whitePerbesar
Hyundai Santa Fe generasi terbaru. Foto: dok. Hyundai
ADVERTISEMENT
Hyundai Motor Company baru saja mengumumkan strategi baru yang disebut 'Hyundai Way' guna merespons pasar kendaraan elektrifikasi global. Salah satunya adalah pengembangan mobil hybrid jenis EREV atau Extended Range Electric Vehicle.
ADVERTISEMENT
Melalui rilis yang diterima kumparan, upaya itu dilakukan sebagai bentuk tanggapan terhadap penurunan permintaan mobil listrik murni atau Battery Electric Vehicle (BEV) global. Maka, pabrikan berencana menyiapkan 14 model hybrid baru ke depannya.
Namun, model hibrida yang bakal dihadirkan agak sedikit berbeda dengan jenis hybrid yang ditemui pada umumnya. EREV baru ini akan menggabungkan keunggulan mesin pembakaran internal (ICE) dan motor listrik penggerak.
Singkatnya, mobil EREV memiliki konfigurasi teknologi seperti hybrid pada umumnya. Hanya saja, mesin bensin cuma berfungsi sebagai generator untuk mengisi daya baterai, sementara roda sepenuhnya digerakkan oleh motor listrik. Ya, alias jenis hybrid seri.
Hyundai Santa Fe generasi kelima yang desainnya jadi boxy. Foto: dok. Hyundai
Di Indonesia, produk sejenis yang sudah menggunakan teknologi serupa adalah Nissan Kicks e-Power. Mobil elektrifikasi berteknologi EREV ini juga tengah populer di pasar otomotif China, penjualannya pada periode tertentu bisa mengalahkan mobil BEV.
ADVERTISEMENT
Keuntungan teknologi EREV adalah menawarkan daya tempuh lebih jauh dari mobil listrik biasa bahkan mobil hybrid lainnya. Selain itu, pemilik bisa lebih bebas untuk mendapatkan sumber daya seperti bensin atau cas dari listrik.
Dijelaskan Hyundai, EREV ini memberikan pengalaman berkendara responsif yang mirip dengan BEV, memungkinkan konsumen untuk bertransisi secara alami ke BEV selama periode pemulihan permintaan mobil listrik di masa depan.
Mobil EREV juga menawarkan daya saing dari sisi harga karena tidak mengandalkan sepenuhnya dari baterai berukuran besar, kemudian dipadukan dengan pengembangan mesin bensin yang sudah matang secara teknologi dan pemasok komponennya.
Hyundai Motor Studio Goyang Foto: Dok. Istimewa
Belum lagi soal jangkauan berkendara superior yang diklaim mampu menjelajah lebih dari 900 kilometer ketika baterai terisi penuh. Kendaraan ini, disebut Hyundai berfungsi sebagai jembatan penting menuju elektrifikasi.
ADVERTISEMENT
Hyundai Motor berencana untuk memulai produksi massal EREV baru di Amerika Utara dengan model SUV kelas D melalui merek Hyundai dan Genesis dengan target 80 ribu unit. Sedangkan di China pada akhir 2026 hingga penjualannya dimulai 2027.
Di China, di mana daya saing harga sangat penting di pasar mobil ramah lingkungan, Hyundai Motor berencana untuk merespons dengan menggunakan platform segmen C yang ekonomis, dengan target lebih dari 30.000 unit.
Perusahaan juga akan meninjau rencana ekspansi lebih lanjut sesuai dengan kondisi pasar di masa depan, sembari terus melengkapi lini BEV mereka mulai dari yang terjangkau hingga model mewah dan berkinerja tinggi sebanyak 21 model pada 2030.
"Dengan strategi Hyundai Way, kami akan merespons pasar dengan cepat dan fleksibel, memungkinkan kami untuk tetap memimpin dalam situasi pasar yang tidak menentu dan mempersiapkan perusahaan untuk masa depan yang berfokus pada mobilitas dan energi," kata Presiden dan CEO Hyundai Motor Company, Jaehoon Chang.
ADVERTISEMENT
***