Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Hyundai Kucurkan Dana USD 3,2 Miliar Buat Bangun Pabrik Sel Baterai di Indonesia
3 Juli 2024 18:22 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia bilang, kucuran dana tersebut merupakan bagian dari total investasi pabrik baterai terintegrasi oleh pabrikan Korea Selatan itu yang totalnya mencapai USD 9,8 miliar atau sekira Rp 142 triliun.
"Jadi kalau akumulasi dengan pabrik mobilnya, (total investasi Hyundai) sekitar USD 11-12 miliar (setara Rp 160 triliun). Ini adalah investasi terbesar untuk ekosistem dari baterai mobil sampai mobilnya," ucap Bahlil saat peresmian pabrik HLI Greenpower Indonesia di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024).
Rinciannya, USD 850 juta untuk aktivitas pertambangan bahan baku atau material mentah, kemudian sebanyak USD 4 miliar untuk proses pengolahan, lalu USD 1,8 miliar untuk mengubahnya menjadi pre-kusor dan katoda.
"Kita, Indonesia yang pertama untuk melakukan hal ini. Investasi (ekosistem kendaraan listrik) dari hulu sampai (perakitan) produk mobilnya," tambah Bahlil.
ADVERTISEMENT
Menurut Bahlil, negara telah memasuki babak baru industri kendaraan listrik. Membuat Indonesia semakin dekat menjadi salah satu pemain utama dalam industri skala global, utamanya di kawasan Asia Tenggara atau ASEAN.
"Investasi ini lebih banyak mengarah kepada sektor hilirisasi sesuai arahan bapak Jokowi agar investasi harus inklusif, tidak hanya dikuasai oleh negara tertentu," imbuhnya.
Dirinya mengungkapkan, seremoni peresmian pabrik sel baterai PT HLI Greenpower Indonesia merupakan awal dari realisasi investasi tersebut dan akan dilakukan secara bertahap. Bahlil bilang, tahap pertama menelan biaya USD 1,2-1,5 miliar untuk total kapasitas produksi 10 GwH (Gigawatt Hour).
"Investasi sel baterai sudah diteken, dan tahap kedua USD 2 miliar untuk (kapasitas) 20 GwH juga siap dilakukan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Pabrik ini juga diklaim jadi yang terbesar di Asia Tenggara, yang mana masa pembangunannya sudah dimulai pada September 2021 silam. Berlokasi di kawasan industri Karawang New Industry City (KNIC), pabrik tersebut dibangun di atas lahan seluas 330 ribu meter persegi.
***