Hyundai Minta Pemerintah Fokus ke Mobil Listrik, Jangan ke Hybrid

17 Juni 2024 7:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 2 Juli 2024 10:31 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hyundai Kona Electric terbaru diperkenalkan di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024. Foto: Sena Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Hyundai Kona Electric terbaru diperkenalkan di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024. Foto: Sena Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Chief Marketing Officer PT Hyundai Motor Indonesia (HMID), Budi Nur Mukmin meminta pemerintah berfokus ke mobil listrik di tengah wacana pemberian insentif mobil hybrid.
ADVERTISEMENT
"Tentu saja kita berharap pemerintah fokus saja di mobil listrik. Jangan di hybrid, tetapi tentu saja kita respect terhadap keputusan pemerintah," buka Budi ditemui di Sentul, Bogor akhir pekan ini.
Dirinya juga berharap pemerintah lebih memprioritaskan pengembangan mobil listrik. Sebab, menurut Budi sudah mulai banyak merek lain yang berinvestasi kendaraan listrik di Tanah Air.
"Kemudian saya rasa mobil listrik itu perlu dibantu agar tumbuh, kalau tidak perkembangannya akan lebih berat," jelasnya.
PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) memperkenalkan mobil listrik edisi khusus Hyundai IONIQ 5 Indonesian Batik di GIIAS 2023. Foto: Sena Pratama/kumparan
Ia kemudian membeberkan hasil studi mengenai mobil hybrid di dalam negeri. Budi bilang, mobil hybrid tidak menciptakan pasar baru, hanya sebagai peralihan dari mobil konvensional (ICE).
"Salah satu temuan dari studi kita, mobil hybrid itu hanya memindahkan konsumen ICE. Tidak menciptakan pengguna baru, jadi cuma pindah dari ICE dan tidak membuat market baru," paparnya.
ADVERTISEMENT
"Beda dengan mobil listrik, mereka (konsumen) pada dasarnya sudah memiliki mobil yang lain. Jadi relatifnya bukan mobil pengganti, tetapi menambah dari mobil yang sudah ada," sebut Budi.
Ia tak menampik pangsa pasar mobil listrik nasional hingga saat ini kontribusinya masih terbilang kecil. Diharapkan dengan banyaknya pemain baru yang terjun ke segmen kendaraan elektrik di Indonesia dapat turut menumbuhkan pasar otomotif.
"Sebenarnya sisi positifnya, adanya merek-merek baru yang memperkenalkan mobil listrik memberikan gairah ke pasar dan harapannya recover penjualan mobil yang sedang turun. Jadinya kita berharap ada pemain baru semakin banyak variasi produk dan harga. Kita keluarkan Kona EV, (awalnya) 1-2 persen harapannya bisa 4-5 persen," pungkas Budi.
***