Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Kami akan mendapatkan bantuan berupa komponen seperti baterai, chip semikonduktor hingga yang lainnya dari prinsipal di Korea Selatan karena mereka melihat pemerintah Indonesia sangat support dengan EV,” ungkapnya di Jakarta belum lama ini.
Pasokan komponen tersebut mulai didistribusikan oleh prinsipal pada Januari ini dan diharapkan mampu memangkas inden hingga delapan bulan.
“Lebih cepat lebih baik lagi. Konsumen jangan khawatir tahun ini akan tersuplai semuanya. Itu target dan fokus utama kami," jelasnya.
Makmur menjelaskan, lamanya waktu inden kendaraan listrik ini disebabkan permintaan yang cukup tinggi dari konsumen dan melebihi kapasitas produksi pabrikan.
"Tahun ini, kita suplai di angka 1.800-an mobil untuk IONIQ 5. Terus di luar itu, masih ada hampir 4.000 ribu unit yang menunggu dikirim ke konsumen, jadi adanya bantuan ini bisa lebih cepat," katanya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, beberapa komponen pendukung kendaraan ramah lingkungan ini memang masih diimpor dari Korea Selatan. Krisis rantai pasok global yang terjadi sempat memperparah pasokannya ke Indonesia.
Upaya mempercepat pembangunan pabrik baterai Hyundai dan LG di Karawang juga sedang dilakukan. Targetnya, produksi baterai untuk kendaraan listrik ini bisa dimulai tahun 2024.
Makmur menambahkan pemesanan Hyundai IONIQ 5 tidak menurun kendati di tengah penantian ketuk palu pemberian insentif pembelian mobil listrik dari pemerintah.
"Namun, beberapa kadang masih berpikir karena lamanya waktu inden. Ini jadi perhatian kita bersama dan upaya percepatan produksi dan pengiriman IONIQ 5 jadi fokus utama di tahun 2023," jelasnya.
Hyundai IONIQ 5 sendiri ditawarkan dalam empat pilihan varian, berikut harga lengkapnya:
ADVERTISEMENT
***