Hyundai Tak Tergiur Mobil Hybrid Meski Ada Wacana Insentif dari Pemerintah

26 Mei 2024 6:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil listrik performa tinggi Hyundai IONIQ 5 N. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Mobil listrik performa tinggi Hyundai IONIQ 5 N. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Head of Marketing Hyundai Motor Asia Pacific Headquarters, Sangwook Lee turut menanggapi wacana pemberian insentif khusus untuk mobil hybrid oleh pemerintah Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Saya dengar itu masih menjadi diskusi internal, bukan? Pemerintah Indonesia, beberapa Kementerian mendukung insentif hibrida dan Kementerian lainnya mendukung hal-hal EV (mobil listrik)," buka Lee ketika dijumpai di Seoul, Korea Selatan baru-baru ini.
Ketika disinggung mengenai rencana tersebut akan memotivasi Hyundai menghadirkan produk hibrida di Tanah Air, Lee mengatakan pihaknya tetap akan berfokus pada mobil listrik murni atau Battery Electric Vehicle (BEV/EV).
"Tapi sekali lagi, kami masuk pasar Indonesia yang kami proyeksikan bahwa elektrifikasi akan lebih menguntungkan industri Indonesia dan pelanggan di Indonesia," imbuhnya.
Hyundai Kona Electric terbaru diperkenalkan di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, calon mobil listrik terjangkau Hyundai di bawah Rp 400 jutaan. Foto: Sena Pratama/kumparan
"Namun, kami lebih fokus pada bahwa EV akan memberikan keuntungan bagi kami dan juga pasar Indonesia. Kami telah merencanakan untuk memperluas produksi lokal jajaran EV yang lebih baik daripada hybrid," jelas Lee.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, jika Hyundai berminat untuk mengembangkan atau menjajakan mobil hybrid di Indonesia karena adanya wacana insentif tersebut, maka artinya ada hal lain yang perlu disiapkan selain daripada produk itu sendiri.
"Kendati begitu, tetap saja insentif hibrida memiliki beberapa hal. Seperti, tahukah Anda apa saja hambatannya? Tantangan yang perlu kita investasikan lagi. Jika ingin memperkenalkan lebih banyak lini hybrid ke pasar Indonesia, menurut sudut pandang kami, kami membutuhkan seperti investasi ganda," terang Lee.
Lee mengaku, sejatinya Hyundai mengikuti regulasi dan kebijakan pemerintah Indonesia. Pihaknya kini berfokus mengembangkan produk elektrifikasi yang sudah ada dan membangun ekosistem pendukungnya.
Mobil listrik Hyundai IONIQ 6. Foto: dok. HMID
"Kendaraan hybrid dan listrik hanyalah salah satu pilihan. Tapi kami yakin hingga saat ini kendaraan listrik merupakan pilihan yang lebih baik bagi pasar dan konsumen Indonesia. Itu sebabnya kami perkenalkan IONIQ 5 dan akan ada lebih banyak model lainnya. Tapi, ya mari kita lihat," paparnya.
ADVERTISEMENT
"Jika insentif hybrid akan hadir, maka kita perlu memikirkan bagaimana kita dapat memenuhi kebijakan pemerintah yang mendukung dari pihak kita. Tapi tetap saja, kami lebih fokus pada EV yang akan menjadi pilihan lebih baik, bahkan dengan (adanya) insentif hybrid," pungkasnya.
Mengenai rencana pemberian insentif mobil hybrid, Presiden Joko Widodo mengatakan hal itu masih dibicarakan oleh jajaran Menterinya.
"Masih dibicarakan dengan menteri ekonomi dan menteri perindustrian, ya," jawab Jokowi singkat ketika berkunjung ke pameran kendaraan listrik di Kemayoran, Jakarta awal April lalu.
Presiden Jokowi mendengarkan penjelasan petugas saat mengunjungi stan kendaraan listrik pada pameran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Jumat (3/5/2024). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
Isu keringanan untuk mobil hybrid di Tanah Air sudah pernah diungkapkan oleh dua Menteri Jokowi yakni Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
ADVERTISEMENT
"Insentif untuk mobil hybrid sudah mulai dibicarakan dengan internal pemerintah, tunggu tanggal mainnya," ujar Agus ditemui di Jakarta awal Maret lalu.
Sementara Airlangga juga pernah menyatakan pemerintah bakal menerbitkan aturan mengenai insentif mobil hybrid, melihat penjualannya di segmen elektrifikasi melonjak signifikan.
"Pembicaraan antara industri dan presiden, meminta adanya insentif untuk hybrid. Dan kalau kita lihat saat ini penjualan kendaraan hybrid lebih tinggi dari EV, sehingga hybrid jadi solusi menengah, akan dikaji," terangnya pada pertengahan Februari 2024 lalu.
***