Imbas Corona, Mobil Bekas Rp 120 Jutaan Laris Manis

19 Maret 2020 7:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Honda Brio bekas Foto: dok. WTCM2
zoom-in-whitePerbesar
Honda Brio bekas Foto: dok. WTCM2
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Virus corona rupanya tak cuma berdampak pada kabar yang kurang mengenakan. Contohnya penjualan mobil bekas yang justru cenderung mengalami peningkatan.
ADVERTISEMENT
Senior Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih menerangkan, tren tersebut terjadi setelah adanya imbauan self distancing akibat bertambahnya pasien terjangkit COVID-19.
"Karena orang takut corona, ke mana-mana harus serba milik pribadi, naik kendaraan umum takut tertular. Imbasnya mereka beli mobil bekas," buka Her saat dihubungi kumparan, Rabu (18/3).
Nissan March bekas Foto: dok. WTCM2
Masih dijelaskan Her, sapaan karibnya, model yang diincar warga ibu kota adalah mobil bekas berbanderol Rp 100 jutaan, namun tahun produksi yang tidak terlalu tua.
"Pokoknya yang murah Rp 120 juta ke bawah, kayak city car, ya Brio, Agya, Ayla, termasuk 7-penumpang juga asalkan murah, mobil China sekarang juga diincar," tambah Her.
Daihatsu Ayla bekas Foto: dok. WTCM2
Kenaikan penjualannya berkisar 10 hingga 20 persen. Jika biasanya dalam sebulan terjual sekitar 2.000-an unit, maka pada bulan Maret ini diprediksi bisa mencapai 2.200 unit.
Suzuki Karimun Wagon R bekas Foto: dok. WTCM2
Meski begitu, Her mengaku tetap was-was atas kondisi dadakan ini. Apalagi sejak status darurat corona diperpanjang hingga 29 Mei 2020. Sehingga kemungkinan berdampak pada penyusutan angka pembelian mobil bekas buat mudik.
ADVERTISEMENT
Belum lagi anomali yang tak biasa akibat virus corona. Her mengungkapkan, padahal pada tahun-tahun sebelumnya, utamanya dua bulan sebelum puasa, penjualan mobil bekas cenderung turun.
Honda Jazz bekas Foto: dok. WTCM2
Orang-orang baru berkunjung ke sentra mobil bekas sebulan sebelum musim pulang kampung tiba. Baru di saat itu terjadi lonjakan pembelian yang diakui Her bisa menyentuh 3.500 unit dalam satu bulan, atau naik lebih dari setengahnya.
"Sebenarnya ini ngeri-ngeri sedap, bulan sekarang ini harusnya turun. Prediksinya ke depan malah menurun terus bahkan sampai lebaran, orang nahan beli mobil bekas karena utamain kesehatan dulu," tuntas Her.