Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Industri otomotif Indonesia khususnya kendaraan roda empat, semakin terpuruk selama April 2020. Salah satu jenama asal Jepang, Honda , bahkan mengalami penurunan penjualan retail hingga 82 persen.
ADVERTISEMENT
Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy mengatakan, hal tersebut terjadi karena pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar sebagai imbas pandemi virus corona.
"Penjualan selama April 2020 memang berat bagi kami. Penjualan retail kami turun sebesar 82 persen dari periode yang sama tahun lalu," kata Yusak Billy dalam forum diskusi virtual, Jumat (8/5).
Menurut Yusak, angka penjualan retail HPM selama April 2020 mencapai 1.855 unit, atau tercapai 18 persen dari periode tahun lalu sebanyak 10.200 unit. Sementara untuk distribusi ke diler (wholesales), angkanya hanya 10 persen atau sekitar 1.183 unit terhadap capaian di April 2019.
"Jadi wholesales turun 90 persen. Memang kita ketahui aktivitas konsumen sekarang ini terbatas, lalu perekonomian turun sekali, jadi pencapaian kami seperti itu ya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, untuk penjualan retail selama Januari hingga April 2020, HPM mencatatkan angka 37.033 unit. Jumlah itu turun 27 persen dari pencapaian kurun waktu yang sama tahun lalu sebesar 50.457 unit.
Yusak menjelaskan saat ini pihaknya lebih fokus memaksimalkan pelayanan aftersales kepada konsumen Honda. Sementara, lanjutnya, dari segi penjualan mobil memanfaatkan media digtial melalui website resmi HPM dan bekerja sama dengan beberapa marketplace.
"Penjualan digital kami dulu di bawah 3 persen, sekarang mencapai 20 persen pada April 2020. Aftersales home service dan pick up service, kenaikannya cepat, April sudah mencapai 2.000 unit," paparnya.
Target
Menyoal target penjualan, Yusak mengakui tidak bisa berharap banyak selama belum ada kejelasan berakhirnya wabah virus corona. Ia tetap akan fokus pada layanan ke konsumen.
ADVERTISEMENT
"Sekarang terlalu dini untuk bisa mengetahui pandemi virus corona selesai kapan, jadi kami fokusnya terhadap pelayanan konsumen dulu. Gaikindo kan sudah merilis target sekitar 600 ribu, tapi sepertinya tutup lagi 500 ribu. Setiap saat berubah kondisinya. Step by step ya, tidak bisa langsung tetapnya targetnya berapa," pungkasnya
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona