Imbas Krisis Semikonduktor, Wholesales Lexus di Januari Nihil

15 Maret 2022 11:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lexus ES Hybrid terbaru mejeng di GIIAS 2021.  Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
zoom-in-whitePerbesar
Lexus ES Hybrid terbaru mejeng di GIIAS 2021. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
ADVERTISEMENT
Krisis semikonduktor nampaknya masih menjadi permasalahan serius bagi industri otomotif, tak terkecuali Lexus Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menurut General Manager Lexus Indonesia, Bansar Maduma, permasalahan krisis semikonduktor memang jadi salah satu penyebab terhambatnya distribusi beberapa model Lexus di Indonesia pada awal 2022.
“Dengan adanya kesulitan produksi, seperti kurangnya parts baterai kemudian semikonduktor, pastinya kita juga terdampak,” jelasnya di Senayan.
Bila mengacu data wholesales Gaikindo pada Januari 2022, memang beberapa model Lexus terpantau tidak mencatatkan angka wholesales --distribusi dari pabrik ke diler-- dan impor sama sekali. Beberapa model itu, antara lain Lexus ES, RX, dan LS.

Masih tetap dijual

Tampilan depan New Lexus RX 300 Foto: dok. Lexus Indonesia
Kendati tidak mencatatkan angka wholesales dan impor pada Januari 2022, Bansar menegaskan kalau beberapa model itu masih dijual dan bisa dipesan oleh konsumen. Hanya saja, konsumen harus bersabar, dikarenakan akan ada waktu inden.
ADVERTISEMENT
“Nanti secara parts dan ketersediaan sudah optimal, pasti kita bisa ngejual model-model itu di Indonesia,” lanjut Bansar.
Sayangnya saat ditanya menyoal berapa lama waktu inden yang harus ditunggu, Bansar tidak bisa membeberkan lebih lanjut lantaran hal tersebut sangat tergantung pada prinsipal Lexus.
Untuk normalnya inden memakan waktu 3 sampai 4 bulan. Dengan adanya isu-isu kekurangan komponen tersebut, menurut Bansar, waktu inden bisa jadi lebih lama lagi.