Imbas Perang Tarif, Harga Mobil Impor Amerika di China Naik Sampai 200 Persen

17 April 2025 15:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chevrolet Corvette C8. Foto: Chevrolet
zoom-in-whitePerbesar
Chevrolet Corvette C8. Foto: Chevrolet
ADVERTISEMENT
Perang tarif antara Amerika Serikat dan China masih berlangsung. Tak lama setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menerapkan tarif kendaraan impor China juga memberikan balasan.
ADVERTISEMENT
Disitat dari Car News China, pemerintah Negara Tirai Bambu menerapkan tarif pajak impor tambahan sebesar 34 persen pada barang Impor Amerika termasuk kendaraan.
Aksi balasan tersebut sudah diberlakukan sejak 10 April lalu. Imbasnya sektor mobil mewah buatan Amerika Serikat langsung terkena dampaknya.
Mobil mewah seperti Chevrolet Corvette C8 hingga Mustang 5.0L langsung merasakan dampaknya. Tarif pajak komperehensif untuk Chevrolet Corvette C8 Z06 diperkirakan mencapai 200 persen.
Di pasar China, harganya menjadi lebih dari 220 ribu USD atau sekitar Rp 3,7 miliar, normalnya mobil tersebut dibanderol sekitar 112 ribu USD atau sekitar Rp 1,8 miliar. Harga tersebut barulah harga dasar, belum termasuk biaya diler dan tambahan lainnya.
Chevrolet Corvette C8. Foto: Chevrolet
Pajak tersebut sebelumnya sudah dinaikkan pada bulan Februari. Saat itu pemerintah China menaikkan harganya sebesar 10 persen untuk semua kendaraan buatan Amerika yang memiliki kapasitas mesin di atas 2,5 liter.
ADVERTISEMENT
Pajak tersebut berlaku untuk mobil mewah Jerman yang diproduksi di Amerika Serikat, mulai dari BMW X6, BMW X7, hingga Mercedes-Benz GLS serta model lain yang masuk di pasar China.
GLS 450 4Matic Facelift di pamerkan pada acara Mercedes-Benz Expo 2024 di pusat perbelanjaan Senayan, Kamis (10/10/2024). Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Pada tahun 2024, Mercedes-Benz GLS terjual sebanyak 13.985 unit di China. Sementara BMW X7 mencatatkan penjualan sebanyak 7.331 unit.
Selain itu, harga Ford F-150 juga terpengaruh akibat penerapan tarif baru tersebut. Bahkan, penjualannya pun sudah mengalami penurunan.
Pada tahun 2023 penjualannya hanya tercatat 4.954 unit. Sementara pada 2024 turun menjadi 2.227 unit, yang artinya turun sebesar 50 persen.
Pajak impor baru sebesar 34 persen tersebut diprediksi bakal berdampak signifikan pada bisnis mobil impor di Pelabuhan Tianjin, yang menjadi pusat perdagangan kendaraan mewah impor terbesar di China.
BYD Yangwang U8 bisa berputar di tempat di GIIAS 2024 Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Pada tahun 2019, volume kendaraan impor tahunan melalui Tianjin mencapai 150 ribu unit. Namun, banyaknya merek mewah buatan lokal seperti Yangwang, penjualan menurun tajam.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2023 turun menjadi sekitar 39.300 unit pada tahun 2023. Tarif terbaru bakal jadi pukulan berat lagi bagi pasar mobil mewah di China.
*****
kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 akan digelar pada Selasa, 6 Mei 2025, di MGP Space, SCBD Park.
Forum diskusi ini menghadirkan para pemangku kepentingan, termasuk pemimpin industri, profesional, dan perwakilan pemerintah, untuk berdiskusi serta berbagi wawasan mengenai masa depan industri otomotif berkelanjutan.
Daftar sekarang di: kum.pr/nev2025.