Indonesia Eksportir Mobil Terbesar Kedua ke Vietnam, Setelah Thailand

Ekspor Mobil CBU Indonesia Foto: Istimewa

Direktorat kepabeanan Vietnam merilis data impor mobil ke negaranya, yang mengalami penurunan sampai 30,5 persen secara volume dibanding Januari-November 2019.

Keseluruhan, jumlah kendaraan yang masuk ke Negara Komunis tersebut mencapai 92.261 unit mobil selama periode 11 bulan, mengutip Hanoitimes.vn.

Mobil buatan Thailand menduduki peringkat terbanyak dari total impor, mencapai 44.700 unit. Sementara Indonesia berada di posisi kedua, 32.700 unit.

Impor mobil Vietnam periode Januari-November 2020. Foto: Hanoi Times

Kemudian eksportir mobil lainnya ada China (6.300 unit), Jepang (2.300 unit), Amerika Serikat (1.400 unit) dan Korea Selatan (1.200 unit.

Sementara pada bulan November, Vietnam mengimpor 12.237 mobil senilai 273 juta dolar AS. Dan 90 persennya berasal dari Thailand (5.927 unit), Indonesia (3.823 unit) dan China (1.204 unit).

Kemudian impor aksesori dan suku cadang Vietnam sepanjang Januari-November 2020 3,5 miliar dolar AS, turun 8,3 persen year-on-year.

Vietnam Mengancam Industri Otomotif Indonesia Foto: Istimewa

Penjualan domestik Vietnam sendiri berdasarkan Asosiasi Produsen Otomotif Vietnam (VAMA), pada November 2020 ada peningkatan 9 persen dari Oktober, dan naik 22 persen dibanding bulan yang sama 2019, atau menjadi 36.359 unit.

Keseluruhan dalam 11 bulan 2020, penjualan mobil di Vietnam turun 14 persen year-on-year, menjadi 246.768 unit di semua segmen.

Penjualan mobil rakitan dalam negeri 158.306 unit, turun 7 persen. Sedangkan impor completely-built-unit (CBU) sebanyak 90.462 unit (-24 persen).

Kondisi di jalanan Hanoi, Vietnam usai pemerintah melonggarkan lockdown. Foto: REUTERS/Kham

15 persen Ekspor Mobil Indonesia ke Vietnam

Mengacu pada data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), kinerja ekspor mobil dalam negeri Januari-November 2020 sebesar 206.685 unit.

Ada penurunan 32,7 persen bila membandingkannya, dengan data 11 bulan di 2019 lalu.

Dari total angka pengiriman ke luar tersebut, setidaknya 15,82 persennya dikapalkan ke Vietnam.

Sementara sisanya, tersebar ke beberapa negara di kawasan Asia Tenggara lain, atau di Timur Tengah, Afrika dan Amerika Selatan.