Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Bicara sepeda motor di Indonesia, rasanya kurang afdol kalau tidak mengaitkan dengan budaya --atau gaya hidup lebih tepatnya-- kustomasi dan modifikasi. Ya, bukan hanya sebagai pasar kendaraan roda dua baru, motor-motor modifikasi karya anak Indonesia mendapat atensi dunia.
ADVERTISEMENT
Buktinya, sejumlah bengkel modifikasi mulai unjuk gigi dan karyanya mendapat pengakuan. Salah satu yang paling membanggakan adalah Thrive Motorcycle. Ya, unit motor kustom Yamaha Scorpio bernama T-005 garapan mereka mejeng di The Petersen Automotive Museum, Los Angeles, California, Amerika Serikat.
"Itu dipilih langsung sama kuratornya, Paul d'Orleans, dia mau bikin pameran otomotif pertama di dunia yang fokus ke motor kustom. Dia pilih 25 motor dari seluruh dunia yang dianggap mewakili definisi kustom itu sendiri. Dari Asia Pasifik itu ada satu dari Vietnam, Bandit9 dan Thrive ini sendiri," cerita Erlangga Djojosaputro, yang merupakan salah satu penggagas Thrive Motorcycle.
Berbagai testimoni positif didapat motor ini, mulai dari kualitas produk, detail sampai konsepnya yang dianggap menerobos genre dan pengkotak-kotakan dunia kustom selama ini.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya hasil karya Thrive sebenarnya. Tahun 2017 lalu ada sebuah gebrakan dari penggiat kustomasi lokal lewat program Indonesian Attack .
Beberapa motor modifikasi karya anak Indonesia dikirimkan ke ajang modifikasi kelas internasional, Yokohama Hot Rod Custom Show dan berhasil menarik atensi para pengunjung di sana.
Indonesian Attack lahir dari keresahan penggiat dunia modifikasi lokal, yang berharap karyanya dapat sejajar dengan milik modifikator internasional.
"Dari Kustomfest itu lahir builder-builder baru dengan semangat yang lebih progresif. Mereka punya mimpi yang besar. Akhirnya kami godok lah satu program yang namanya Indonesian Attack," terang Direktur Kustomfest, Lulut Wahyudi yang juga menjadi orang di balik lahirnya program tersebut.
Tak kurang dari 8 unit motor kustom buatan Indonesia dikirim ke Jepang tahun lalu. Salah satu unit yang dibawa adalah chopper emas karya Elders Garage dan KickAss Chopper, yang kemudian dibeli oleh Presiden Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
"Tapi itu bonus sajalah. Kami eggak cari apa-apa ke sana. Yang membanggakan itu sekarang anak Indonesia bisa membawa karya yang sejajar dengan builder dunia. Ini jadi spirit baru bagi dunia kustom dan juga memberi mimpi, 'wah ternyata bisa loh bawa karya kami ke acara internasional.' Artinya bisa juga dong besok karya kita mendunia atau part kita dijual secara global," ujar Lulut.
"Ini hal positif yang ingin kami sebarluaskan."
---
Ikuti cerita lainnya di kumparan tentang prestasi anak muda Indonesia di motor kustom dengan follow topik Indonesia Juara Motor Kustom.