Indonesia Masuk Gelombang Ketiga COVID-19, Penjualan Motor Bakal Terdampak?

5 Februari 2022 11:01 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peluncuran Yamaha Monster Energy Edition Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran Yamaha Monster Energy Edition Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
Beberapa pabrikan sepeda motor di Indonesia mencoba merespons soal pengaruh lonjakan kasus varian Covid-19 baru yakni Omicron terhadap proyeksi target penjualan untuk tahun 2022.
ADVERTISEMENT
Salah satunya Yamaha, apalagi pabrikan berlogo garpu tala tersebut baru saja meluncurkan produk terbarunya pertengahan Januari lalu.
Manager Public Relation, YRA & Community PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Antonius Widiantoro mengatakan pihaknya masih optimis dengan target yang sudah ditetapkan.
“Target penjualan kan tidak berubah, kita optimis bisa capai target yang ada, kita hanya bisa berharap supaya ini (omicron) cepat lewat dan berlalu, tapi memang kalau dilihat sekarang mungkin walaupun tingkat penyebarannya lebih cepat tapi dampak yang ditimbulkan kan lebih rendah dibandingkan dengan varian Delta kemarin, mudah-mudahan recovery lebih cepat sehingga kita bisa terus gas lagi,” terangnya saat sela media test ride di Bogor (4/1).
Yamaha Fazzio dalam sesi media test ride di Bogor (3/2/2022). Foto: Yamaha Indonesia
Anton menambahkan sejauh ini belum ada efek berarti terhadap penjualan Yamaha Indonesia sepanjang berjalan tahun 2022 hingga kini.
ADVERTISEMENT
“Ya sejauh ini masih normal-normal saja karena mungkin aktivitas dari warga juga masih tetap walaupun dikurangi sekarang atau level PPKM yang berbeda-beda di setiap daerah,” sambung Anton.
Optimisme tersebut, menurut Anton karena dinilai masyarakat Indonesia sudah lebih siap menghadapi situasi pandemi saat ini, sehingga harapannya aktivitas berjalan seperti biasa.
“Masyarakat sudah lebih siap, mulai pencegahannya, kemudian juga counter measure-nya itu mereka sudah lebih siap, harapannya dari kesiapan orang Indonesia tetapi bisa beraktifitas seperti biasa,” tukas Anton.
Uji jalan Yamaha Fazzio dalam sesi media test ride di Bogor (3/2/2022). Foto: Yamaha Indonesia
Kesiapan masyarakat Indonesia dalam menghadapi pandemi tentunya akan memengaruhi aktivitas perekonomian, terutama dalam hal penjualan sepeda motor.
“Harapannya dengan kesiapan ini tidak ber-impact terhadap perekonomian, ekonomi terus bergerak, tentunya sulit ya kalau harus terhenti,” tutur Anton.
ADVERTISEMENT
Kawasaki Indonesia turut menanggapi soal prediksi penjualan sepeda motor mereka sepanjang tahun 2022 mendatang di tengah situasi pandemi seperti ini.
“Sedang pandemi seperti investasi juga nggak lagi terlalu kencang,” ujar Michael C. Tanadhi, selaku Head Sales & Promotion Kawasaki Motor Indonesia saat ditemui di Kawasaki Abdul Muis, Jakarta (2/2).
Pabrik Kawasaki Motor Indonesia Foto: Istimewa
Michael mengatakan, Kawasaki Indonesia tengah mempersiapkan produk baru untuk meningkatkan performa penjualan sepeda motor mereka sepanjang tahun 2022 ini.
“Akan ada beberapa produk baru sih dari kita, kalau bicara kenaikan harusnya kalau tidak ada halangan bisa lebih dari (target) AISI, karena dengan produk baru itu kita bisa create pasar lah, di atas 10 persen kalau kita targetnya, kalau enggak ada halangan ya,” beber Michael.
ADVERTISEMENT
Michael pun tak segan membeberkan target penjualan untuk tahun 2022, “Meningkat tipis aja sih, saya melihat dari AISI setuju dengan statement mereka di 4-8 persen (kenaikan penjualan),” tutur Michael.

AISI targetkan penjualan motor 2022 sebanyak 5,4 juta unit

Ilustrasi pabrik Suzuki motor. Foto: Istimewa
Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menargetkan penjualan sepeda motor nasional pada tahun 2022 pada rentang angka 5,1 hingga 5,4 juta unit. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal AISI Budi Harianto.
“Proyeksi tahun 2022 kita untuk domestik, kita ada dirange untuk saat ini ya, itu range kita adalah 5,1 – 5,4 juta unit, itu akan kita evaluasi setiap quarter akhirnya setelah akhir maret nanti kita lihat seperti apa revisinya kita tapi proyeksi kita ada 5,1 sampai 5,4 juta untuk domestiknya,” ujar Budi kepada kumparan beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Agar target tersebut berjalan dengan baik, Budi mengatakan proyeksi tersebut bergantung pada beberapa hal, salah satunya penanganan terhadap situasi pandemi yang masih melanda negeri ini.
“Tantangan seperti masalah penanganan covid ini semoga tidak terjadi gelombang tiga, di depan mata omicron nih yang sudah mulai naik, karena jika pengendalian vaksinasi/booster itu bisa berkembang/dikendalikan dengan baik tentunya ini akan mendukung sektor ekonomi, sektor ekonomi kalau bisa recovery seperti ini itu akan menjadi sumbangan pertumbuhan penjualan kami juga,” jelasnya.
Berbicara proyeksi, Budi membeberkan pembagian market share untuk setiap kategori sepeda motor di tahun 2022 ini. Menurutnya, kategori skuter akan tetap mendominasi market share di samping kategori underbone dan sport.
“Skuter matik itu masih mendominasi, tumbuh terus skuter itu masih terus tumbuh, kalau melihat angkanya tahun lalu kan sekitar 87 koma sekian, nah sekarang skuternya itu di angka 88 persen, untuk tipe sport itu punya kontribusi, sisanya yaitu ada di 6 persen. Jadi 88 persen dan 12 persennya terbagi antara underbone dan sport, gitu ya,” jelas Budi.
ADVERTISEMENT