Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Industri Bahan Bakar Fosil Cemas dengan Lonjakan Energi Bersih untuk Listrik
14 April 2025 7:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dilansir Big Issue, berkat kemajuan teknologi yang mengembangkan energi terbarukan, penggantian peran bahan bakar fosil untuk kebutuhan listrik dunia bisa saja terjadi. Perolehan tahun lalu itu jadi yang paling signifikan sejak tahun 1940-an.
Lembaga pakar energi Ember menyatakan, salah satu sumber energi bersih yang tumbuh pesat berasal dari tenaga surya yang mengalami peningkatan berlipat ganda dalam kurun tiga tahun terakhir dan terlihat tidak ada henti-hentinya.
“Industri bahan bakar fosil harus khawatir, kemajuan energi terbarukan tak henti-hentinya dan mereka akan menggantikan bahan bakar fosil dari sistem kelistrikan. Itu sedang terjadi dan tidak dapat diubah lagi,” ujar penasihat kebijakan senior Green Alliance, Stuart Dossett.
Ia memprediksi bahwa Inggris akan menjadi salah satu negara pertama yang bisa mengadopsi penggunaan energi bersih untuk kebutuhan listrik warganya mulai tahun ini. Itu dikatakannya menjadi tonggak awal revolusi transisi energi bersih di dunia.
ADVERTISEMENT
Catatan lainnya, sebanyak 80 negara di dunia mampu menyediakan lebih dari 50 persen listrik dari sumber yang bersih sepanjang tahun lalu. Sementara 47 negara di antaranya sudah mencapai lebih dari 75 persen.
“Terlepas dari upaya terbaik industri minyak dan gas untuk membuat kita terkunci pada produk mereka yang mahal dan berpolusi lebih lama, dunia beralih ke sumber energi bersih. Meskipun terlalu lambat," tambah Wakil Direktur Uplift, Robert Palmer.
Transisi dekarbonisasi atau pengurangan emisi karbon begitu mendesak, laporan menyebutkan bahwa 2024 menjadi periode tahun paling panas yang pernah tercatat. Ini ditambah lagi dengan meningkatnya permintaan perangkat pendingin ruangan seperti AC.
Hal itu membuat permintaan akan listrik menuju titik tertinggi. Belum lagi, era teknologi dan perangkat lunak yang berkembang masif sejalan dengan menjamurnya penggunaan komputer cerdas yang sangat boros listrik mencapai 14,6 miliar ton CO2 tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Pangsa pasar bahan bakar fosil untuk pasokan daya listrik turun dari 60,6 persen pada 2023 menjadi 59,1 persen pada tahun selanjutnya alias untuk pertama kalinya bisa di bawah 60 persen sejak tahun 1940-an silam.
Rinciannya, batu bara menyumbang energi pembangkit listrik global sebesar 34,4 persen, kemudian gas sebesar 22 persen, dan bahan bakar fosil lainnya yang turut berkontribusi 2,8 persen. Energi bersih masih menjadi minoritas, namun keadaanya mulai berubah.
Total 40 persen penggunaan energi bersih untuk kebutuhan daya listrik sebagian besar datang dari tenaga air dengan 14,3 persen, nuklir sebesar 9 persen, tenaga angin 8,1 persen, dan tenaga surya sebesar 6,9 persen.
Statistik tersebut juga bisa menjadi sinyal akan adanya ketersediaan energi listrik yang lebih murah. Badan Energi Internasional memperkirakan bahwa 96 persen kapasitas tenaga surya dan angin memiliki biaya utilitas lebih rendah dibanding batu bara dan gas.
ADVERTISEMENT
Dossett menambahkan dari perspektif keamanan energi, hal ini mengurangi ketergantungan pada pasar ekspor luar negeri yang tidak stabil akibat kebijakan ekspor impor dari negara tertentu yang sangat mempengaruhi harga.
“Saat ini, kami membeli gas dari pasar internasional. Pasar-pasar tersebut merupakan sesuatu yang tidak dapat kami kendalikan, baik dari segi harga maupun aliran dari mana gas tersebut berasal. Namun, jika kami membangun sistem tenaga bersih dengan banyak tenaga angin lepas pantai, angin darat, dan surya, maka kami telah menjamin kepastian atas listrik tersebut,” jelasnya.
“Kami tahu bahwa harganya sudah ditetapkan, jadi kami tidak akan melihat lonjakan harga yang besar seperti yang kami lihat ketika Rusia menginvasi Ukraina, dan harga gas meningkat secara signifikan," pungkas Dossett.
ADVERTISEMENT
***
kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 akan digelar pada Selasa, 6 Mei 2025, di MGP Space, SCBD Park. Forum diskusi ini menghadirkan para pemangku kepentingan, termasuk pemimpin industri, profesional, dan perwakilan pemerintah, untuk berdiskusi serta berbagi wawasan mengenai masa depan industri otomotif berkelanjutan.
Daftar sekarang di: kum.pr/nev2025.