Ingat Lagi, 3 Perlakuan Sederhana untuk Menjaga Kondisi Ban

30 Agustus 2018 20:26 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tapak ban (Foto: Wikimedia Commons )
zoom-in-whitePerbesar
Tapak ban (Foto: Wikimedia Commons )
ADVERTISEMENT
Pemilik kendaraan sudah sewajarnya mengecek secara rutin tekanan angin ban kendaraannya. Dengan tekanan angin ban yang ideal, perputaran roda akan membuat pengendalian mobil stabil. Lebih dari itu, konsumsi bahan bakar pun juga selalu terjaga.
ADVERTISEMENT
Beda dengan ban yang kurang tekanan angin, karena tapak yang menginjak permukaan jalan lebih banyak, bisa membuat handling lebih berat juga boros bahan bakar. Ban kurang tekanan angin pun bisa menyebabkan pinggiran atau side wall muncul benjolan yang biasa disebut ban bunting akibat tidak kuat menahan bobot serta benturan keras.
Menurut Instruktur Sentul Driving Course (SDC), Rudy Novianto, ada beberapa hal sederhana untuk menjaga performa ban selalu baik dan juga awet.
"Segala sesuatu informasi itu sebenarnya ada di ban, sederhananya sih perhatikan itu dulu. Cuma yang utama periksa tekanan angin ban secara rutin," jelas Rudy saat ditemui di Goodyear Media Gathering di Jakarta, Kamis (30/8).
ADVERTISEMENT
1. Cek tekanan ban paling tidak 3 kali seminggu
Keterangan Tekanan Ban Mobil (Foto: Alfons hartanto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Keterangan Tekanan Ban Mobil (Foto: Alfons hartanto/kumparan)
Menurut Rudy, tekanan ban memegang peranan vital. Untuk itu penting bagi setiap pengemudi untuk rutin melakukan pengecekan tekanan ban. Upayakan ban memiliki tekanan angin yang sesuai arahan pabrikan yang tertera pada rangka pintu depan bagian pengemudi. Tambah Rudy, setiap satu bulan sekali tekanan angin ban akan berkurang 1 sampai 2 psi.
"Idealnya cek tekanan ban itu setiap hari sebelum memulai berkendara, cuma kadang memakan waktu ya, alternatifnya lakukan pengecekan 3 kali sehari berbarengan isi bensin, jadi isi bensinnya di tempat yang ada fasilitas pengisian angin ban," tambah Rudy.
2. Simpan alat tekanan angin ban
Mengukur tekanan ban (Foto: dok. Anglocelt)
zoom-in-whitePerbesar
Mengukur tekanan ban (Foto: dok. Anglocelt)
Bila tidak tersedia fitur Tire Pressure Monitoring System (TPMS), sebaiknya setiap pemilik mobil menyimpan alat pengukur tekanan ban atau disebut Tire Pressure Gauge.
ADVERTISEMENT
Di pasaran, harganya pun cukup terjangkau mulai dari Rp 15 hingga 70 ribu.
Tire Pressure Gauge ini akan membantu pemilik mobil untuk mengecek rutin keempat ban kendaraannya di rumah. Di samping itu, lewat alat ini juga pemilik dapat mengurangi tekanan angin pada ban sesuai besaran tekanan yang diinginkan.
3. Cek kembangan ban
1. Indikator TWI 2. Wear Bar ban mobil (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
1. Indikator TWI 2. Wear Bar ban mobil (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
Selain tekanan ban, perhatikan pula kembangan atau alur ban. Apabila sudah mendekati Thread Wear Indicator (TWI) sebaiknya langsung ganti dengan ban yang baru.
"Kondisi alur ban itu minimal 2 mili sebelum menyentuh TWI. Kalau jalanan kering itu enggak masalah ya, permasalahannya ketika hujan sudah pasti kehilangan daya cengkeramannya," imbuh Rudy.
ADVERTISEMENT