Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Ingat Lagi, 4 Kunci Aman Touring Sepeda Motor
10 Desember 2018 15:50 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
Liburan akhir tahun jadi momen komunitas sepeda motor, untuk melakukan kegiatan touring. Namun, persiapan matang ketika akan menjalaninya jangan sampai dilewatkan, atau malah diabaikan, karena resikonya bisa fatal.
ADVERTISEMENT
Pakar keselamatan jalan sekaligus Founder Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC) Jusri Pulubuhu dan Head of Safety Riding promotion Main Dealer sepeda motor Honda Jakarta Tangerang PT Wahana Makmur Sejati (WMS), Agus Sani, memberikan tips aman touring sepeda motor.
Pertama, penting untuk menjaga fisik dan jaga tubuh dalam kondisi fit. Biker dianjurkan untuk menjaga kualitas istirahat, yang dimulai dari dua atau tiga hari sebelum keberangkatan.
Istirahat sendiri bisa mengarah pada kualitas tidur, di mana buat orang dewasa membutuhkan 7-8 jam, jadi usahakan seperti itu. “Tak hanya soal istirahat, menjaga fisik juga di dalamnya memberikan asupan nutrisi makanan baik kepada tubuh,” kata Jusri.
Kedua, persiapkan riding gear seperti helm, glove, jaket dan sepatu. Lalu persiapkan sepeda motornya itu sendiri, dengan melakukan pengecekan seperti ban, tekanan angin, lampu, kelistrikan, dan rem.
ADVERTISEMENT
Ketiga, yang tak kalah pentingnya kata Agus Sani adalah, mempelajari rute yang akan dilalui saat touring.
Keempat, pastikan kita sedang tidak mengalami masalah berat, baik yang menyangkut pekerjaan dan keluarga. Sebab masalah-masalah tersebut bisa membuat perjalanan menjadi tak fokus.
“Selain fisik dan stamina, ada hal penting lain yang bisa menjadi distraksi dan berbahaya bila tak ditangani, yaitu masih memiliki problem yang belum tuntas, entah soal pekerjaan, keluarga, finansial,” ujar Jusri.
“Bila masalah cukup berat sebaiknya ditunda saja, karena bisa menghipnotis otak kala riding, sehingga tak perhatikan ritme berkendara, dan berujung kecelakaan fatal. Namun jika kita bisa memastikan dapat melupakannya, boleh saja kita lanjutkan,” ucap Jusri.