Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Penggantian aki tak boleh asal urutannya. Salah-salah bisa menyebabkan sistem kelistrikan dan 'otak' atau ECU kendaraan rusak, yang ada harus keluar dana lagi untuk perbaikan.
ADVERTISEMENT
“Kebalik polaritas positif dan negatif ini sih fatal akibatnya. Yang terparah bisa bikin ECU hangus,” ungkap Komisaris Dokter Mobil Indonesia, Ricky Sen saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.
Meski terkesan mudah, Anda harus tahu urutan melepas kutub atau sambungan kabel pada aki lama, juga memasangnya kembali ke aki yang baru.
Untuk melepas aki, pastikan terlebih dahulu melepas klem yang menjaga posisi aki. Kemudian lepas kutub negatif terlebih dahulu, dilanjut dengan melepas kutub positif. Tak perlu bingung karena pada umumnya pabrikan memberi cover merah pada kutub positif.
Selama proses ini, pastikan tak ada kabel lain yang menyentuh positif, sebab nantinya akan teraliri listrik.
Adapun untuk memasang aki baru, urutannya berkebalikan, yakni kutub positif dengan cover merah dulu yang dipasang, baru dilanjut kutub negatif. Setelahnya kencangkan klem untuk memperkuat posisi aki.
ADVERTISEMENT
Ricky menambahkan, sebaiknya kinerja atau kondisi aki harus diperiksa berkala, untuk menghindari penggantian saat aki tekor, atau tak bisa lagi menstarter kendaraan.
Sebab ada beberapa kendaraan yang penggantian akinya harus menggunakan back up power untuk mencegah 'memori' ECU hilang . Dalam artian, mesin harus hidup, tetapi saat ganti aki secara paralel di-jumper ke aki lain agar sistem tidak terputus.
“Kalau telanjur sebaiknya aki di-jumper terlebih dahulu. Lalu nyalakan mesin, baru diganti akinya dalam keadaan menyala. Cara tersebut untuk menghindari terjadinya reset ECU dan radio,” ujarnya.
Selebihnya soal jenis aki, Ricky mengingatkan agar tetap menggunakan jenis dan tipe aki yang sama dari pabrikan. Selain itu jangan pernah mengecilkan kapasitas ampere aki.
ADVERTISEMENT
“Kapasitas aki yang kekecilan bisa membuat BBM boros dan aki cepat tekor. Sedangkan kapasitas yang kebesaran biasanya membuat alternator tidak kuat,” ujarnya.