Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Ganti oli jadi perawatan berkala yang harus dilakukan setiap pemilik kendaraan. Dengan menggantinya secara teratur, performa mesin senantiasa terjaga.
ADVERTISEMENT
Apabila diabaikan atau telat ganti oli, bukan tidak mungkin kerja mesin tidak lagi baik. Pada beberapa kasus karena jarang ganti oli, viskositas oli tidak lagi encer, melainkan jadi lebih kental dan lengket.
Sehingga, beberapa fungsi oli yang seharusnya menjaga performa dapur pacu selalu prima, malah menyebabkan jeroan mesin rusak.
Dijelaskan Kepala Mekanik Yamaha Alfa Motor, Tangerang, Jejen Mustofa, pemilik motor disarankan untuk melakukan penggantian oli setelah mencapai jarak tempuh 2.500 kilometer atau paling tidak setiap satu bulan sekali. Menurutnya dengan kondisi jalanan yang kini padat, rekomendasi di buku panduan tak lagi relevan.
“Sekarang jalanan sudah enggak bisa diprediksi, bisa tiba-tiba macet parah. Bagusnya memundurkan patokan jarak tempuh 500 kilometer, atau hitungan bulan untuk kendaraan yang dipakai norma harian itu paling tidak satu bulan sekali harus sudah ganti oli mesin,” ucapnya kepada kumparan, Senin (21/10).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, ada tiga masalah besar yang mengintai bila terus-menerus abai ganti oli.
Overheating
Sesuai namanya, overheating adalah istilah yang mana mesin mengalami kenaikan suhu drastis. Ketika oli tak diganti dalam durasi waktu yang lama, kualitas oli akan menurun dan tak mampu menjaga suhu mesin secara normal.
“Overheat pada motor bukan terjadi karena masalah di radiator saja, utamanya ada di kualitas oli. Radiator dasarnya hanya sebagai media pembantu ke dua setelah oli yang benar-benar bekerja langsung dalam mesin,” kata Jejen.
Penurunan kualitas mesin
Kedua, jangan harap mesin sepeda motor Anda bisa bertahan lama. Sebab Jejen menjelaskan pada umumnya kerusakan mesin yang ia pernah ia tangani diakibatkan karena kualitas oli yang tak lagi baik.
ADVERTISEMENT
“Bisa pengaruh ke kerusakan blok seher, bearing krus as, bearing rasio, setang seher dan yang lainnya. Jadi jangan malas buat ganti oli. Sederhana tapi suka dianggap enteng sama orang-orang, padahal resikonya bisa keluar uang lebih banyak,” jelasnya.
Jika sudah begini lanjut pria ramah ini, motor harus ditinggal di bengkel untuk proses turun dan bongkar mesin.
Untuk biaya relatif, karena menyesuaikan dengan part yang diganti dan tentunya ongkos dan jasa bongkar mesin itu sendiri.
Tarikan berat dan boros BBM
Jika Anda sudah membersihkan filter udara, namun masih merasakan gejala tarikan motor berat, coba ingat kembali kapan terakhir Anda mengganti oli mesin.
Pasalnya Jejen menyebutkan efek lain dari telat ganti oli adalah penurunan performa tarikan mesin.
ADVERTISEMENT
“Kembali lagi sama fungsinya sebagai penghalus gesekan antara komponen dalam mesin. Oli yang jarang ganti akan berpengaruh pada gesekan yang semakin kuat dan tarikan mesin yang semakin berat. Nah, dari tarikan mesin berat yang ini mesin butuh lebih banyak suplai tenaga yakni bensin,” imbuhnya.