Ini Kerugiannya, Tertipu Beli Mobil Bekas dengan Angka Kilometer Palsu

6 Januari 2020 15:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dealer mobil bekas Mangga Dua WTC Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Dealer mobil bekas Mangga Dua WTC Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Pedagang mobil bekas nakal perlu diwaspadai. Jangan sampai kita tertipu dan merugi, lantaran beli mobkas yang tak berkualitas.
ADVERTISEMENT
Iya selain surat-surat, yang perlu dikhawatirkan juga adalah kilometer palsu. Mengingat angka kilometer menjadi parameter usia kendaraan, dan untuk mengukur seberapa 'cape' mesinnya.
"Banyak yang tak paham soal kilometer palsu atau kilometer puteran itu. Lebih lagi ada yang menganggap itu sebagai hal kecil," ucap Adjie Kepala Diler mobil88 Buaran kepada kumparan beberapa waktu lalu.
Mobil bekas Foto: Citra Pulandi Utomo/kumparan

Kantong jebol

Adjie menyebut, kerugian yang akan didapatkan konsumen ketika mendapat mobil bekas, dengan angka kilometer palsu adalah turun mesin. Ini bisa membuat biaya perbaikan yang keluar besar.
"Sederhananya kalau sampe mobil turun mesin kan, paling tidak dana yang keluar bisa 10 persen dari harga mobil. Itu yang orang-orang tidak hitung matematikanya," tutur Adjie.
Contoh saja Avanza lansiran 2015 dengan harga pasaran Rp 140 jutaan misalnya, biaya turun mesin bisa mencapai Rp 10-15 jutaan. Itupun belum termasuk bisa ada komponen lain yang mengalami kerusakan.
ADVERTISEMENT
Tumpukan mobil yang terendam akibat banjir di Pondok Gede, Jumat (3/1). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Caranya

Buat menghindarinya, saran Adjie yang pertama adalah cari pedagang mobil bekas dengan reputasi bagus. Lalu sebelum mobil dipinang, lakukan pengecekan ke bengkel resmi.
Itu dilakukan untuk melihat rekam jejak servis berkala dan keaslian angka kilometernya.
"Trik selanjutnya yang bisa dilakukan oleh calon pembeli mobil bekas lainnya adalah cek kondisi fisik kendaraan," tuturnya.
Terakhir kata Adjie adalah, melakukan pemeriksaan atau menyesuaikan antara kondisi fisik mobil dengan angka kilometernya.
"Iya kalau mengaku tahun muda, seharusnya busa kursi masih cukup mengembang karena tak sering diduduki. Begitu juga dengan bahan pelapis setir mobil bekas tersebut, apakah mengelupas atau belum," ucapnya kepada kumparan.