Ini Mobil Listrik Mini ‘Alphard’ yang Bakal Diproduksi di Indonesia

17 Juli 2022 9:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Skorpius AS100 mobil listrik yang grill-nya mirip Alphard ini bakal diproduksi di Indonesia.  Foto: Gesit Prayogi/kumparanOTO
zoom-in-whitePerbesar
Skorpius AS100 mobil listrik yang grill-nya mirip Alphard ini bakal diproduksi di Indonesia. Foto: Gesit Prayogi/kumparanOTO
ADVERTISEMENT
Hascar Automotive Group akan memasarkan dan memproduksi mobil listrik di Indonesia. Mobil lima-pintu dengan grill mirip dengan Alphard itu pun resmi diperkenalkan.
ADVERTISEMENT
Director & CEO Hascar Automotive Group Yedi U. Sondy mengatakan bahwa model tersebut masih dalam proses homologasi.
“Kami targetkan di Q4 2022 tahun ini, cuma memang masih ada beberapa kendala di perizinan serta pemenuhan regulasi terkait investasi dan insentif. Kami targetkan bisa mulai produksi akhir tahun,” kata dia saat ditemui di Mampang, Jakarta, belum lama ini.

Mini 'Alphard'

Produk yang rencananya akan dipasarkan dan diproduksi secara CKD di fasilitas milik PT Handal Indonesia Motor adalah Skorpius AS100. Yedi menambahkan bahwa produk ini masih dalam bentuk purwarupa. “Nanti yang akan diproduksi tidak seperti ini,” katanya.
Skorpius, kata Yodi, merupakan merek yang lahir di Inggris dan kemudian diakusisi oleh perusahaan China.
Skorpius AS100 mobil listrik yang grill-nya mirip Alphard ini bakal diproduksi di Indonesia. Foto: Gesit Prayogi/kumparanOTO
Ia yakin versi produksi dari Skorpius AS100 sudah bisa dibuat di Indonesia pada akhir tahun ini. “Dari sisi komponen dan material baterai dan chip, sementara ini volume kita belum tinggi. Tapi kami belum bisa ungkap. Namun kami bisa amankan komponen baterai dan chipuntuk unit yang akan kita dapatkan tahun ini,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT

Merapat ke China

Yodi menegaskan bahwa Hascar masih menjadi distributor untuk sejumlah merek Eropa termasuk Jeep dan Chrysler. Namun saat ini mereka mencoba beralih menjual mobil-mobil berbasis baterai dari China.
“Saya pikir sekarang mayoritas teknologi listrik dari China. Dari charging, baterai, motor dan lain sebagainya, mereka sudah lebih dulu dan teknologinya sudah dikembangkan sejak lama. Dan itu akan membantu kita untuk mengakses ke teknologi-teknologi tersebut,” tukasnya.