Ini Pentingnya Ganti Oli Mobil Setelah Mudik

15 April 2024 6:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ganti oli mobil Foto: dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ganti oli mobil Foto: dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Usai perjalanan mudik ada baiknya melakukan pengecekan kondisi mobil agar tetap prima. Satu hal yang perlu mendapat perhatian adalah ganti oli.
ADVERTISEMENT
Service Advisor Astrido Toyota Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Sendi Syarifudin menjelaskan, pertimbangan utama mobil harus ganti oli lantaran waktu kerja mesin yang lebih panjang ketimbang penggunaan normal atau harian.
"Pertama fungsinya untuk mengembalikan (mobil) dalam kondisi prima. Kedua, chemical itu kerjanya berkali-kali lipat. Contoh oli mesin yang normal kita perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain misal dasarnya 6 jam, saat mudik bisa sampai 18 jam bahkan tembus sampai 24 jam. Saat itu mesin kerja chemical lebih ekstra," ujarnya saat ditemui kumparan akhir pekan lalu.
Service Advisor Astrido Toyota Pondok Cabe, Sendi Syarifudin. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Bukannya tanpa sebab, ketika menempuh jarak jauh bukan hanya ketika mobil bergerak. Umumnya dalam kondisi macet, antre, atau istirahat di rest area, tak jarang banyak pengemudi yang tetap menghidupkan mesin supaya AC tetap hidup.
ADVERTISEMENT

Komponen lain yang harus diperiksa setelah mobil dibawa mudik

Tak cuma ganti oli. Komponen lain yang berkaitan dengan jam kerja mesin juga harus diperiksa setelah mobil dibawa mudik. Seperti sistem pendinginan mesin, kerja kipas, hingga termostat.
Kemudian komponen yang berkaitan dengan keselamatan mengemudi, utamanya bagian teknis seperti rem, kaki-kaki, dan roda. Terlebih bilamana saat perjalanan melewati jalan alternatif yang rusak.
“Alternatif kan jalannya enggak karuan mulai dari yang berlubang, yang nanjaknya ekstrem, istilahnya tidak layak buat dijalanin, itu kerja rem, kerja ban lebih ekstra, itu termasuk kita kontrol juga,” pungkasnya.
Ilustrasi Bengkel Toyota Foto: Alfons Yoshio/kumparan
Lebih rinci Sendi memaparkan, untuk perangkat-perangkat keras seperti shockbreaker, itu situasional, tidak semuanya harus diperiksa. Hal itu dikarenakan karena shockbreaker memiliki umur pakai.
ADVERTISEMENT
“Contoh kalau usia mobil di bawah 3 tahun, atau di bawah 5 tahun itu bisa dipastikan masih aman, tapi kalau mobil-mobil yang sudah berumur, maaf yang sengaja mudik dalam kondisi darurat, itu mesti (masuk) sektor pemeriksaan juga,” tutupnya.
***