Ini Penyebab Mahalnya Biaya Transportasi Logistik di Indonesia

18 Mei 2022 17:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Digitalisasi Sektor Transportasi dan Logistik di Era Industri 4.0 by McEasy. Foto: McEasy
zoom-in-whitePerbesar
Digitalisasi Sektor Transportasi dan Logistik di Era Industri 4.0 by McEasy. Foto: McEasy
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) membeberkan beberapa alasan terkait tingginya biaya logistik di Indonesia dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya, khususnya transportasi darat.
ADVERTISEMENT
“Hal yang membuat biaya logistik menjadi tinggi disebabkan oleh beberapa faktor seperti kondisi geografis Indonesia yang berbentuk negara kepulauan, belum lagi masalah premanisme, dan kurangnya penerapan pelayaran jangka pendek crossborder. Hal tersebut yang tidak bisa atau berada di luar kontrol kita," ujar Ketua Umum ALI, Mahendra Rianto di Jakarta (18/5).
Untuk mengatasi hal itu, Mahendra menyebut perlunya sistem manajemen transportasi yang jelas sebagai bentuk pengawasan dan perhatian terhadap setiap proses logistik dimulai dari manufaktur hingga barang tersebut sampai di tangan pelanggan.
Pemanfaatan teknologi berbasis analisa data dalam bentuk digital membantu pelaku sektor logistik dan transportasi memecahkan sejumlah tantangan jangka panjang, seperti kurangnya transparansi logistik, proses birokrasi yang masih konvensional dan manual serta masalah komunikasi.
ADVERTISEMENT

Perlunya manajemen sistem digital

Ilustrasi kendaraan logistik. Foto: Ahmad Subaidi/ANTARA FOTO
Salah satu solusi untuk memecahkan masalah ini adalah dengan mentransformasi manajemen transportasi logistik dan transportasi darat lainnya dalam bentuk ekosistem digital. Seperti yang ditawarkan oleh salah satu perusahaan perangkat lunak, McEasy.
Melalui produk yang ditawarkan, McEasy bisa membantu mengetahui secara real-time apa yang terjadi di setiap langkah rantai pasok, seperti mengetahui lokasi armada logistik secara akurat, kepatuhan sopir armada hingga jenis muatan. Informasi ini berguna untuk meningkatkan produktivitas, juga akuntabilitas hingga manajemen keselamatan di jalan.
“Tantangan yang dihadapi sektor perpindahan barang dan penumpang dapat dipecahkan dengan intervensi teknologi. Salah satunya adalah dengan implementasi Transportation Management System–sebuah software cerdas terintegrasi untuk menganalisa proses pengiriman barang yang efisien dan terpadu,” kata Co-founder McEasy, Hendrik Ekowaluyo.
ADVERTISEMENT
McEasy menawarkan tiga produk meliputi Vehicle Smart Management System (VSMS) berupa modul semacam GPS tracker yang dapat merekam data armada dan perilaku sopir selama perjalanan, Transportation Management System (TMS) sebuah software agar perusahaan logistik dapat memantau jalannya bisnis secara real time, dan Smart Driver merupakan aplikasi untuk data dan performa pengemudi.
“Para pemain di sektor logistik dan transportasi membutuhkan solusi digital yang mampu memecahkan tantangan hingga ke tingkat paling dasar. Contohnya, kerumitan dalam rekonsiliasi surat jalan elektronik, pengaturan uang saku sopir, efisiensi muatan berdasarkan kubikasi dan tonase, penghematan bahan bakar armada, serta memastikan armada logistik beroperasi sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku,” terang Hendrik.
Untuk mendukung efisiensi biaya logistik ini, McEasy meluncurkan program ‘Gerakan 1 Juta Kendaraan’ demi menciptakan ekosistem manajemen transportasi logistik yang sepenuhnya digital dan mengintegrasi sebanyak satu juta unit kendaraan hingga tahun 2025.
ADVERTISEMENT
***