Ini Penyebabnya Ada Bus Suka 'Kentut'

7 Oktober 2020 7:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bus Damri Foto: Dok. Damri
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bus Damri Foto: Dok. Damri
ADVERTISEMENT
Ada hal menarik saat kita berada di dekat bus. Ya, tak jarang kita menemui bus suka kentut atau buang angin yang berbunyi 'ceeeesss' atau 'tuuuut'.
ADVERTISEMENT
Umumnya suara hembusan angin terjadi saat bus melakukan deselerasi atau pengereman. Sehingga tak jarang, angkutan transportasi tersebut dipanggil 'bus kentut'.
Calon penumpang bersiap menaiki bus Antar Kota Antar Provinsi di Terminal Pulo Gebang, Jakarta, Minggu (29/3/2020) Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Lalu kenapa hal demikian terjadi? Apakah pengemudi bus sengaja melakukannya, atau ada hal teknis lain sehingga muncul bunyi tersebut?
Technical Training & Support Center Dept. Head PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) Suyadi mengatakan, hal tersebut merupakan bagian dari rangkaian kerja rem angin bus.
Sederhananya begini, proses pengereman pada bus memanfaatkan tekanan udara. Udara tersebut disuplai oleh kompresor yang bekerja secara mandiri dengan bantuan pressure regulator.
Bus Damri di Terminal Rawamangun, Jakarta Timur yang kembali beroperasional pasca aksi mogok. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
Nah udara tadi kemudian disimpan dalam tangki, sehingga tekanannya meningkat. Hal inilah yang dibutuhkan saat pengereman.
"Jadi saat mengerem (injak pedal), udara akan mendorong kampas rem, setelah pedal rem dilepas ada udara yang terbuang lewat release valve makanya bisa bunyi menyerupai kentut," jelas Suyadi saat dihubungi kumparan, Selasa (6/10).
Bus di Terminal Pulo Gebang Foto: Abdul Latif/kumparan
Ini karena komponen pengereman bus memiliki air chamber atau brake chamber, yang ketika pedal rem diinjak, udara di dalamnya bertekanan tinggi. Fungsi komponen ini mengubah tenaga angin menjadi gerakan mekanis, sehingga ada gaya pegas ketika menginjak rem.
ADVERTISEMENT
Namun ketika pedal rem dilepas, pasokan udara dari tangki ditutup. Pada saat bersamaan udara yang masih tersimpan di dalam air chamber akan dibuang lewat saluran release valve tadi, makanya timbul bunyi.
Sejumlah armada bus di Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur. Foto: Maulana Ramadhan/kumparan

Bunyi bus kentut bisa beragam

Kemudian mengapa bunyinya bisa berbeda-beda? Mudah saja, jelas Suyadi tergantung kreativitas pemilik atau operator bus mau memunculkan bunyi yang seperti apa.
"Jadi bisa kayak kentut itu sebetulnya udara yang dibuang, kemudian dimodifikasi lubang keluar (release valve) dikasih botol air atau apa yang menghasilkan bunyi, bisa cuuuus, teeet, dan sebagainya," jelasnya lagi.