Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Cairan oli bertugas sebagai pelumas pada komponen mesin yang bergesekan. Selain itu, oli mesin juga harus bisa menjaga kestabilan suhu dan mencegah korosi pada ruang mesin.
ADVERTISEMENT
Sehingga sudah hal mutlak penggunaan oli mesin harus sesuai dengan spesifikasi mesin. Kesesuaian oli dengan karakter mesin akan menunjang usia pakai komponen dan performa mesin.
Nah, secara umum penggunaan oli dibedakan dari jenis mesinnya, yaitu mesin bensin dan mesin Diesel. Jr. Technical Specialist Rotating Equipment and Gas Engine Pertamina Lubricant, Nurudin, menjelaskan beberapa perbedaan oli mesin bensin dan Diesel kepada kumparan, Selasa (7/4).
Beda Bahan Bakar dan Karakter Mesin
Menurut Nurudin, penggunaan oli pada mesin bensin dan Diesel dipengaruhi perbedaan bahan bakar yang digunakan. Berbeda dengan mesin bensin, mesin Diesel menggunakan bahan bakar solar yang memiliki kandungan sulfur lebih tinggi.
"Nah solar itu memiliki kandungan sulfur yang jauh lebih tinggi daripada bensin sehingga kalau solar itu dibakar akan menghasilkan zat gas buang yang bersifat asam," kata Nurudin saat dihubungi kumparan.
ADVERTISEMENT
Belum lagi dengan karakter mesin Diesel yang kinerjanya lebih berat dan menghasilkan lebih banyak jelaga. Sehingga oli mesin Diesel membutuhkan proteksi yang lebih tinggi.
"Karena hasil pembakaran di ruang bakar itu masuk ke oli, ketika masuk maka akan mengkontaminasi oli di mesin Diesel. Solar itu pembakarannya tidak sempurna dan dia cenderung membentuk jelaga (asap hitam). Jadi proteksi oli diesel harus lebih tinggi dari oli bensin," ujarnya.
Kandungan pada Oli
Proteksi yang terdapat pada oli mesin Diesel bisa dilihat dari tingkat kandungan zat aditifnya, khususnya zat detergent dan dispersant. Deterjen berguna untuk membilas jelaga yang timbul agar tidak berubah menjadi kerak di komponen mesin dan menetralisir sifat asamnya.
ADVERTISEMENT
"Zat aditif yang digunakan pada oli Diesel untuk melarutkan kotoran, menetralisir asam-asam hasil pembakaran itu namanya aditif detergent dan dispersan itu di mesin solar jumlahnya lebih banyak dari oli mesin bensin,"
Sedangkan dispersant bertugas sebagai pengurai kotoran sisa pembakaran agar merata pada pelumas.
Sementara oli mesin bensin relatif lebih encer untuk agar dapat bekerja dengan baik untuk putaran mesin tinggi. Dan juga oli mesin bensin tidak membutuhkan zat aditif yang terlalu banyak sebagai pembersih ruang mesin.
Perbedaan Kode API
Perbedaan oli mobil mesin bensin dan Diesel juga bisa dilihat dari kemasannya. Nurudin menyebut, pemilik kendaraan bisa melihat kode American Petroleum Institute (API) pada kemasan oli.
Kode tersebut dipakai sebagai standar yang menentukan kualitas oli. Pada kemasan oli, kode API ditandai dengan 2 huruf di belakangnya, misalnya "API SN" atau "API CH".
ADVERTISEMENT
"Dari bungkus olinya kalau ada tulisan API dengan huruf depannya S itu berarti oli bensin, tapi kalau depannya C itu Diesel. Contoh CK, CJ, CI, kalau bensin SN, SC, SG," pungkasnya.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.