Ini yang Bikin Suspensi Mitsubishi Xforce Beda dengan Xpander

9 September 2023 6:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Media first drive Media first drive Mitsubishi Xforce di Karawang, Jawa Barat (7/9/2023). Xforce di Karawang, Jawa Barat (7/9/2023). Foto: Mitsubishi Motors
zoom-in-whitePerbesar
Media first drive Media first drive Mitsubishi Xforce di Karawang, Jawa Barat (7/9/2023). Xforce di Karawang, Jawa Barat (7/9/2023). Foto: Mitsubishi Motors
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Product Appeal Evaluation Department Mitsubishi Motors Corporation (MMC) Masahiro Tamura menjelaskan, sejatinya Mitsubishi Xforce memiliki set up suspensi yang tidak jauh berbeda dengan Xpander. Tapi, ia menegaskan tetap ada perbedaan yang mempengaruhi karakter pengendaliannya.
ADVERTISEMENT
Coba bedah kaki-kaki Xforce yang menggunakan jenis strut di bagian depannya dan torsion beam pada bagian belakang. Basis Xpander dipilih karena menurut Tamura, mobil 7-penumpang tersebut jadi benchmark kendaraan yang memiliki kenyamanan berkendara terbaik di kelasnya.
“Suspensi menggunakan struktur yang sama dengan Xpander, hanya saja lebih lebar (dimensi Xforce). Ada beberapa (komponen) yang baru dan juga yang masih menggunakan Xpander,” buka Tamura saat presentasi produk di sela media first drive Mitsubishi Xforce di Karawang, Jawa Barat.
Untuk bagian depan, secara struktur serupa dengan suspensi Xpander. Ini karena titik pusat gravitasinya dengan Xforce memiliki kesamaan, perbedaan ada pada penyesuaian caster trail atau rake angle (sudut roda dengan kemudi).
Penjelasan teknis mengenai suspensi Mitsubishi Xforce. Foto: Sena Pratama/kumparan
“Suspensi depan bagian caster dibuat lebih maju dan panjang, jadi saat melewati tikungan dia bisa balik ke posisi lurus dengan cepat. Ini juga sekaligus memberikan stabilitas yang baik,” imbuh Tamura.
ADVERTISEMENT
Kemudian pada suspensi belakang lebih banyak penyesuaian yang dilakukan karena harus mengikuti dimensi Xforce yang lebih lebar. Tamura juga mengeklaim, ada peningkatan pada komponen spring dan absorber-nya.
“Untuk belakang karena bobotnya lebih ringan 100 kilogram (dari Xpander), maka ada penyesuaian suspensi belakang 20 persen lebih lembut,” terangnya.
Hasilnya? Saat kami coba di area test track Proving Ground di Karawang, Jawa Barat, impresi awal karakter suspensi Xforce memang agak keras dibanding Xpander. Tapi uniknya, ia tetap mampu menyajikan kemampuan bantingan yang tidak kalah nyaman.
Ambil contoh, saat menikung tajam Xforce dengan mudah melahap tikungan yang memiliki sudut 180 derajat. Kemampuan ini juga ditunjang dengan fitur seperti mode berkendarannya yang punya empat pilihan berbeda.
ADVERTISEMENT
Lalu, saat menerabas lintasan dengan permukaan jalan tidak rata, berkerikil, hingga gelombang tinggi, karakter suspensinya yang agak keras nyatanya tetap mampu meredam dengan sangat baik. Tidak ada gejala guncangan hebat, tapi tetap stabil atau steady.
***