Ini yang Terjadi Bila Mesin Bensin Diisi Solar

23 Oktober 2020 19:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas SPBU mengangkat nozzle bio solar di SPBU Coco, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Selasa (22/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
zoom-in-whitePerbesar
Petugas SPBU mengangkat nozzle bio solar di SPBU Coco, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Selasa (22/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
ADVERTISEMENT
Tangki mesin mobil diisi dengan bahan bakar yang tak sesuai nilai RON mungkin sering terjadi. Tapi apa jadinya jika tangki mobil malah diisi bahan bakar yang tidak sesuai jenis mesin?
ADVERTISEMENT
Misalnya mesin bensin diisi solar, atau sebaliknya. Beberapa waktu lalu kumparan sajikan ulasannya apabila mesin Diesel diisi bensin, sekarang gantian jika mesin bensin diisi solar, apa yang terjadi?
Petugas mengisi BBM jenis Solar di SPBU. Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/ kumparan
Ternyata tidak serta merta membuat mesin menyala dengan suara kasar dan getaran tinggi atau sampai knalpotnya ngebul.
Ahli Konversi Energi Fakultas Teknik dan Dirgantara, Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswidjajanto mengatakan mesin akan susah hidup.
Sebab, solar tidak mudah menguap dan tidak bercampur dengan baik di udara, setelah diinjeksikan ke ruang bakar. Makanya percikan api dari busi tidak menyebabkan terjadinya pembakaran.
Petugas mengisi bahan bakar bensin. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Sehingga pada akhir langkah kompresi solar tetap enggak bisa nyala. Solar yang diinjeksikan sudah tidak lagi dalam bentuk kabut tapi mencair, kemudian menempel di permukaan piston, yang akhirnya membuat mesin tidak hidup," jelas Yus, sapaan akrabnya kepada kumparan belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Karakteristik bahan bakar solar bisa menguap pada suhu 149 derajat celsius. Itulah mengapa mesin Diesel punya kompresi yang tinggi untuk menciptakan udara bertekanan, dan suhu tinggi sehingga terjadi pembakaran.
Petugas mengisi bahan bakar pertamax di SPBU Pertamina. Foto: Dok. Pertamina
Sementara bensin dapat menguap pada suhu 40 derajat celsius. Dalam arti lain, tanpa kompresi yang besar setelah dikabutkan di ruang mesin bisa langsung terbakar.
Lalu kenapa ada kasus yang mesin bensin tersebut sempat hidup dulu baru mati?
Kemungkinan besar pembakarannya berasal dari sisa bensin di dalam tangki, sebelum tercampur dengan solar.
Petugas SPBU melayani pelanggan di SPBU Abdul Muis, Jakarta, Rabu (4/9). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan

Solar kemasukkan mesin bensin bisa ditolerir, jika...

Yus menyarankan apabila sudah terlanjur masuk ke dalam tangki, jangan hidupkan mesin supaya solar tidak terisap injektor. Segera evakuasi mobil, dengan cara menguras tangki bahan bakarnya.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian misalnya di dalam tangki masih terdapat bensin, kemudian dicampur dengan solar dalam jumlah sedikit, masih bisa ditoleransi. Yus pun pernah mengalaminya.
"Iya jadi baru diisi sedikit sekitar 5 liter saya langsung ngeh dispensernya beda, segera saya stop kemudian isi full bensin dan ternyata tidak terjadi apa-apa setelah dijalankan, mungkin karena jumlahnya sangat sedikit sekitar 1/10 di dalam tangki," tuntasnya.