Inilah Fitur Halo yang Selamatkan Lewis Hamilton di GP Italia

13 September 2021 12:49 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembalap Mercedes Inggris Lewis Hamilton (kiri) dan pebalap Red Bull Belanda Max Verstappen bertabrakan saat Grand Prix F1 Italia di sirkuit Autodromo Nazionale di Monza. Foto: Andrej Isakovic/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pembalap Mercedes Inggris Lewis Hamilton (kiri) dan pebalap Red Bull Belanda Max Verstappen bertabrakan saat Grand Prix F1 Italia di sirkuit Autodromo Nazionale di Monza. Foto: Andrej Isakovic/AFP
ADVERTISEMENT
Perseteruan antara pebalap Max Verstappen dengan Lewis Hamilton kembali memanas pada Formula 1 GP Italia yang berlangsung di Sirkuit Monza, Minggu (12/9).
ADVERTISEMENT
Saat memasuki lap ke-26, Hamilton yang saat itu baru saja masuk kembali ke dalam lintasan pasca melakukan PIT Stop berada tepat di depan Max Verstappen.
Seolah ingin merebut kembali posisinya dari Lewis Hamilton, Max justru memaksakan diri untuk memasuki tikungan pertama secara berbarengan dengan Lewis Hamilton.
Akibatnya, keduanya pun saling bersenggolan saat hendak keluar dari tikungan kedua yang dikenal cukup sempit. Max yang saat itu berada di sisi kiri, terlalu melebar dan menyebabkan ban depan sebelah kirinya menghantam apex dan membuatnya terpental ke arah kanan dan menindih mobil Lewis Hamilton.
Beruntung, hadirnya teknologi Halo yang dulu sempat diperdebatkan karena dianggap mengurangi estetika kendaraan, kini justru berhasil menyelamatkan nyawa dari Lewis Hamilton.
ADVERTISEMENT
Ya, berkat terpasangnya Halo itu lah, kepala Lewis Hamilton menjadi selamat dan tidak tertimpa bagian belakang mobil Max Verstappen. Kedua pebalap itu pun dilaporkan selamat, dan Lewis Hamilton dalam unggahan di akun Instagramnya mengatakan hanya mengalami pusing.
“Halo berhasil menghentikan kecelakaan dari dampak yang lebih buruk, dan saya sangat berterima kasih kepada semua orang yang telah bekerja membuat mobil dan pebalap jadi lebih aman,” ucap Lewis Hamilton dalam unggahan di akun instagramnya.

Bukan kali pertama Halo menyelamatkan nyawa pebalap

Kontribusi besar yang diberikan pengaman Halo dalam menyelamatkan nyawa pebalap Formula 1 tentu bukan kali ini saja. Sebelumnya pada November 2020 lalu, Halo berhasil menyelamatkan nyawa pebalap tim Haas F1, Romain Grosjean saat mengalami kecelakaan fatal pada GP Bahrain.
ADVERTISEMENT
Ya, Grosjean yang kali itu bersenggolan dengan pebalap Alpha Tauri, Daniil Kvyat, menabrak pembatas jalan sisi kanan bahkan hingga menyebabkan mobil tersebut terbelah menjadi dua bagian.
Evakuasi pebalap Romain Grosjean dari kecelakaan F1 GP Bahrain, Minggu (29/11). Foto: dok. instagram/f1/
Bila melihat berbagai potongan video saat kecelakaan terjadi, nampak Halo berhasil melindungi kepala Grosjean saat menghantam barrier. Tentu tidak bisa dibayangkan, apabila saat itu mobil Grosjean belum dilengkapi dengan Halo, maka bisa saja pebalap asal Prancis itu mengalami cedera berat atau bahkan meninggal dunia.
Tidak hanya pada ajang Formula 1, peran besar pengaman Halo dalam menyelamatkan nyawa pebalap juga terjadi pada balapan Formula Woman Series yang diselenggarakan di Sirkuit Spa Francorchamps pada Agustus 2021 lalu.
Kecelakaan ini terjadi di tikungan high speed Eau Rogue yang dikenal cukup berbahaya dan melibatkan hingga 6 pebalap sekaligus. Bahkan, saking mengerikannya kecelakaan itu, membuat beberapa mobil terpental dan saling bertumpuk satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Lagi-lagi, berkat kehadiran Halo sebagai pengaman pada balapan mobil terbuka itu, membuat seluruh pebalap yang terlibat kecelakaan selamat dan hanya mengalami luka ringan.
“Halo berhasil menyelamatkan saya dari benturan keras di kepala, saya berterima kasih untuk itu. Helm yang dibuat dengan standar keamanan tertinggi juga berhasil melindungi ketika kecelakaan seperti itu terjadi, ini menunjukkan betapa pentingnya perangkat keselamatan itu diaplikasikan,” jelas Sarah Moore, salah satu pebalap Formula W Series yang terlibat dalam kecelakaan fatal tersebut.
Belum cukup sampai di situ, pada awal penggunaannya di 2018 lalu, Halo juga sempat menyelamatkan nyawa Fernando Alonso yang ditabrak dari belakang oleh Nico Hulkenberg dan membuat mobilnya melayang ke atas mobil pebalap Sauber saat itu, Charles Leclerc.
ADVERTISEMENT
Ada juga kecelakaan pada GP Abu Dhabi 2018 yang melibatkan Nico Hulkenberg. Saat itu, Hulkenberg mengalami insiden kecelakaan dan membuat mobilnya terguling. Beruntung, hadirnya Halo membuat kepala Hulkenberg pun selamat dan tidak terbentur dengan aspal.
Pebalap Renault, Nico Hulkenberg. Foto: REUTERS/Soe Zeya Tun

Lalu apa itu Halo?

Pengaman Halo pada mobil balap Formula 1 pertama kali diperkenalkan pada 2016. Kala itu, Halo dihadirkan sebagai solusi untuk menyelamatkan nyawa para pebalap saat terjadi benturan yang berpotensi mengarah ke bagian kepala pebalap.
Dalam pengembangannya, Halo telah dikembangkan oleh federasi balap mobil dunia, FIA, sejak 2009. Ada beberapa pemicu yang membuat FIA akhirnya benar-benar serius mengembangkan pelindung kepala pada balap mobil terbuka.
Mulai dari insiden kecelakaan yang menyebabkan tewasnya pebalap muda Formula 1 Jules Bianchi pada 2014, lalu juga tewasnya pebalap Formula 2, Henry Surtess, serta cedera kepala yang dialami Felipe Massa akibat adanya per kendaraan yang melayang dan menimpa helmnya.
Momen kecelakaan di F1 Grand Prix Hongaria di Hungaroring, Budapest, Hongaria. Foto: David W Cerny/REUTERS
Setelah melalui berbagai pengujian dan finalisasi sejak diperkenalkan pada 2016, pengaman Halo akhirnya resmi dipakai pada mobil balap Formula 1 sejak GP Bahrain 2018. Tidak hanya pada ajang Formula 1, kini pengaman Halo juga turut diwajibkan diaplikasikan pada balapan Formula 2, Formula 3, Formula E, Indy Cars, dan balapan mobil terbuka lainnya.
ADVERTISEMENT
Secara konstruksi, Halo dibuat dengan menggunakan bahan titanium yang dikenal paling kuat bahkan melebihi kemampuan baja. Memiliki berat hingga 7 kilogram, Halo diklaim mampu menahan berat hingga 12 ribu kilogram atau setara bus double decker.

Sempat ditentang di awal kehadirannya

Dalam awal kehadirannya pada 2018, penggunaan pengaman Halo ini sempat dikritik berbagai pihak, salah satunya dari mantan pebalap legendaris, Niki Lauda.
“Halo merusak DNA dari mobil balap Formula 1. Ada solusi yang lebih baik dari Halo. Akan lebih masuk akal jika kita menemukan sesuatu yang tidak merusak tampilan mobil,” kata Niki Lauda kala itu.
Niki Lauda seusai ditunjuk menjadi Kepala Divisi Performa Jaguar F1 Racing, Cosworth Racing, dan P1 Group pada 2001. Foto: Gerry Penny/AFP
Tak hanya Niki Lauda, penggunaan pengaman Halo juga sempat ditentang oleh bos tim Mercedes-Benz F1, Toto Wolf. Toto saat itu menyatakan, penggunaan Halo yang memiliki bobot 7 kilogram, dinilai akan mengganggu pusat gravitasi dan bobot keseluruhan kendaraan.
ADVERTISEMENT
Kini dengan kontribusi besarnya dalam menyelamatkan para pebalap, pengaman Halo pun mulai dicintai oleh para pebalap dan penikmat ajang balapan Formula 1.
***