Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Inilah Nenek Moyang Yamaha Aerox, Dulunya Bermesin 2-Tak
25 Juni 2021 5:57 WIB
ยท
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:12 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Di balik perjalanan Aerox 155, pada medio 1997 Yamaha melahirkan Aerox YQ berkapasitas mesin 50 dan 100 cc namun hanya untuk pasar Eropa saja. Nah produksi motor ini dihentikan sekitar 2003 karena tak mampu lagi mengikuti standar Euro yang ditetapkan
Keduanya pun hanya dibedakan pada isi silinder. Untuk jantung pacu 100 cc mampu menghempaskan tenaga maksimal 7,5 daya kuda dan torsi sekitar 5,5 Nm.
Sementara untuk versi mesin 50 cc memiliki tenaga maksimal 2,9 daya kuda dan torsi berkisar 3,3 Nm. Menariknya meski hanya dibekali mesin kecil 50 dan 100 cc, motor ini terkenal lincah dan gesit berkat konfigurasi mesin 2-taknya.
Nah untuk konstruksi kaki-kaki tak memiliki perbedaan. Roda depannya menggunakan velg 13 inci yang dibalut ban ukuran 120/70 dan 130/60 di belalang.
ADVERTISEMENT
Aerox bermesin 50 dan 100 cc 2-tak ini menggunakan suspensi berjenis teleskopik di depan dan monoshock pada bagian belakang.
Desainnya juga tampak jelas seperti Aerox 155 saat ini. Dia kental dengan bodi serba lancip dan lekukan garis tegas dari bagian depan hingga belakang nya.
Hanya saja perbedaannya ada di bagian dek kaki, jika model Aerox 155 4-tak memiliki desain merata maka di Aerox 1977 menggunakan desain terpisah yang bagian tengahnya sebagai tempat pengisian bahan bakar.
Adapun untuk fitur, di generasi paling baru dari Aerox 2-tak sebelum akhirnya disuntik mati pada 2003, motor ini dibekali dengan beberapa fitur canggih. Salah satunya adalah panelmeter berteknologi digital, di situ menampilkan beberapa informasi penting soal kendaraan.
ADVERTISEMENT
Bagaimana menurutmu dengan desain Yamaha Aerox jadul bermesin 2-tak ini?