Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Karakteristik mesin Diesel bersuara kasar dan getarannya lebih terasa daripada mesin bensin. Namun lebih dari itu menawarkan torsi yang melimpah.
Lalu bagaimana cara kerja mesin Diesel ? Apakah serupa dengan mesin bensin? Berikut penjelasannya bersama Ahli Konversi Energi Fakultas Teknik dan Dirgantara, Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswidjajanto.
Perlu ingat, cara kerja mesin Diesel tidak membutuhkan busi. Sebagai pemicu pembakaran, membutuhkan solar dan udara yang dikompresi. Bagaimana proses kompresinya?
Cara kerja mesin Diesel 4-tak
Seperti mesin bensin kekinian, proses pembakarannya melalui 4 langkah: isap, kompresi, bakar, dan buang. Komponen di dalam mesin terdapat piston, katup isap dan buang, injektor, intake dan exhaust manifold, connecting rod, dan poros engkol.
Langkah pertama yakni isap, memanfaatkan gerakan piston dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB). Pada saat bersamaan ada tekanan udara yang rendah di ruang bakar, sehingga katup isap terbuka, membuat udara dari intake manifold masuk ke ruang mesin.
ADVERTISEMENT
Kemudian langkah kedua, kompresi. Prosesnya ketika piston bergerak dari TMB ke TMA. Pada langkah ini katup isap dan buang tertutup, sehingga gerakan piston membuat udara terkompresi dan suhunya naik.
Langkah selanjutnya, pembakaran. Saat piston berada pada titik TMA, lalu tekanan udaranya tinggi, solar disemprotkan oleh injektor ke ruang mesin.
"Ketika ada udara yang dikompresi, tekanan dan temperaturnya naik mencapai temperatur nyala, maka ketika dicampur solar dalam bentuk kabut akan menyala (terjadi pembakaran)," jelas Yus, sapaan akrabnya saat dihubungi kumparan beberapa waktu lalu.
Proses pembakaran ini menimbulkan gaya ekspansi yang menekan piston ke TMB, yang kemudian memutar crankshaft untuk meneruskan daya ke sistem penggerak.
Namun pembakaran yang timbul sifatnya tidak beraturan. Dalam artian, bisa terjadi beberapa kali ledakan pembakaran saat piston turun ke TMB. Sehingga ada getaran lebih banyak yang ditimbulkan.
ADVERTISEMENT
"Makanya mesin Diesel kan tebal-tebal konstruksinya kuat, karena biasa bekerja dengan tekanan tinggi untuk mengatasi getaran yang berlebih," lanjutnya.
Selanjutnya langkah pembuangan. Karena ada momen inersia pada connecting rod, piston kembali bergerak ke atas dengan katup buang terbuka.
Hasilnya gas sisa pembakaran tadi keluar melalui katup buang. Kemudian siklus mengulang lagi dimulai pada langkah pertama.