Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Perusahaan bus Pariwisata Bigbird Pusaka kembali menambah armada bus barunya untuk segmen kelas medium sebanyak 8 unit.
ADVERTISEMENT
Kehadiran 8 armada bus medium terbaru ini, diharapkan dapat memenuhi permintaan para konsumen Bigbird yang membutuhkan bus kelas medium.
“Armada-armada berukuran Bravo ini bertujuan untuk memenuhi permintaan dari masyarakat khususnya pelanggan setia Bigbird di area Surabaya dan Bali, dan bisa juga untuk perjalanan keluar kota. Dan alokasi kedatangan armada terbaru dari Bigbird ini akan disesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan masyarakat," kata Direktur PT Blue Bird Tbk. kepada kumparan Rabu (17/3/2021).
Dibangun di atas sasis Isuzu NQR71, bus ini memiliki spesifikasi mesin berkapasitas 4.5 liter dan menawarkan tenaga 123 dk pada 2.900 rpm dan torsi 333 Nm pada1.200 rpm.
Sasis dari Isuzu NQR71 itu dibalut dengan bodi New Venom garapan karoseri asal Malang, Tentrem. Berbagai fasilitas unggulan, tentunya juga terbenam di dalam bus ini. Berikut lengkapnya:
ADVERTISEMENT
“Serangkaian fasilitas tersebut tentunya didukung dengan kualitas pengemudi yang terbaik sehingga mampu memberikan pengalaman perjalanan yang nyaman, aman, dan tepercaya bersama Bigbird,” tambah Sigit.
Menyoal harga sewanya, sayangnya Bigbird enggan mengungkapkannya. Sigit mengatakan seluruh harga sewa bus pariwisata Bigbird akan bergantung pada rute, durasi, dan waktu penyewaan yang dipilih.
Khusus selama pandemi COVID-19, Bigbird juga turut menerapkan berbagai protokol kesehatan, mulai dari pembatasan kapasitas tempat duduk, penyemprotan cairan disinfektan, pengecekan suhu badan kewajiban penggunaan masker bagi pengemudi, penyediaan hand sanitizer di dalam bus, serta mengatur jaga jarak antar tempat duduk.
“Bigbird berkomitmen dalam mendukung langkah pemerintah dalam penanganan pandemi COVID-19, termasuk dalam memenuhi batas kapasitas angkut sebesar 75 persen dari kapasitas penuh,” tutup Sigit.
ADVERTISEMENT
***