Isu Rangka eSAF Tak Pengaruhi Penjualan Motor Bekas Honda

28 Agustus 2023 7:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi deretan motor bekas. Foto: Sena Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi deretan motor bekas. Foto: Sena Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di tengah ramainya kasus rangka eSAF atau enhanced Smart Architecture Frame pada beberapa model motor skutik Honda, ternyata tidak mempengaruhi penjualan unit bekas lansiran pabrikan sayap kepak itu.
ADVERTISEMENT
Setidaknya itu diungkapkan oleh salah satu diler motor bekas di kawasan Jakarta. Kepala Marketing Antara Motor Dwi Aryanto bilang, motor bekas terutama motor matik Honda masih menjadi tulang punggung penjualan mereka.
“Untuk motor matik Honda yang belum rangka eSAF pun masih banyak yang cari di sini. Vario tahun tua pun masih laku di pasaran. Kita yang masih jadi best seller itu BeAT, kemudian Vario itu masih mendominasi. Itu bahkan yang Vario 160 masih ada yang cari,” buka Dwi ketika dihubungi kumparan belum lama ini.
Dwi menduga, isu soal rangka eSAF yang baru mencuat beberapa hari menjadi penyebab penjualan motor Honda miliknya belum berpengaruh. Ia menilai, belum banyak masyarakat atau bahkan beberapa pedagang yang sepenuhnya mengetahui kasus tersebut.
Ilustrasi deretan motor bekas. Foto: Sena Pratama/kumparan
“Terkait masalah dan fenomena eSAF itu ya enggak semua masyarakat tahu soal itu untuk sekarang dan itu juga beberapa tipe motor Honda saja, kan. Bahkan belum ada dari mereka yang belum tahu soal ini,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Namun, bukan serta merta tidak adanya kekhawatiran, meski diakuinya beberapa sesama pedagang motor bekas juga belum banyak yang membahas kasus rangka eSAF tersebut. Dwi tetap akan berupaya mencari solusi, apabila ditemukan kasus serupa pada motor yang dijualnya.
“Karena waktu saya kumpul-kumpul (sesama pedagang) dengan diler pun juga enggak ada yang buka pembicaraan soal kasus rangka eSAF itu. Berarti bukan suatu isu yang memang perlu dikhawatirkan, terutama di motor bekas. Tapi perlu juga kita pahami kasus ini agar dapat mengetahui counter atau mitigasinya bagaimana untuk ke depannya,” paparnya.
Ia mencontohkan seperti kasus kode 12 yang menimpa beberapa motor skutik keluaran Yamaha. Kasus yang sempat viral itu nyatanya tidak begitu mempengaruhi penjualan motor-motor matik bekas garpu tala tersebut.
Honda Vario 150 bekas di Antara Motor Kalisari Foto: Rizki Fajar Novanto/kumparan
“Ya saya yakin masih ada yang mencari motor matik bekas Honda. Dulu juga pernah ada kejadian soal motor matik Yamaha yang kode 12 itu, viral juga. Tapi ternyata juga nggak terlalu terpengaruh, waktu itu juga sudah ada solusi menanganinya,” kata Dwi.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, Dwi bercerita penjualan motor bekasnya terlihat agak lesu, terutama seminggu terakhir ini. “Kalau soal pengaruh untuk penjualan kita memang akhir-akhir ini sedang agak turun ya dari tanggal 20 ke sini, tapi ini enggak tahu faktornya kenapa," imbuhnya.
Bulan Agustus, menurutnya, salah satu periode penjualan yang cukup ramai. Pada pertengahan bulan kedelapan ini, dirinya bisa menjual tujuh hingga delapan unit per hari.
"Sehari bisa tujuh atau delapan yang keluar, tapi kemarin sejak tanggal 19 itu hanya kalau enggak dua ya satu doang,” pungkasnya.
***