Isuzu Tahan Jual Kendaraan Listrik Niaga, Masih Fokus B35

15 Maret 2023 11:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Isuzu Elf EV Foto: dok. Isuzu
zoom-in-whitePerbesar
Isuzu Elf EV Foto: dok. Isuzu
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tak cuma mobil penumpang, segmen kendaraan niaga listrik kini mulai dijajaki beberapa pabrikan seperti Fuso dan Mitsubishi. Keduanya bahkan telah menjalani proof of concept dan segera menjual produk berbasis listrik di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Beda halnya dengan Isuzu. Dijelaskan Deputy Business Operation Division Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Moses Kosasih, kendaraan listrik niaga katanya belum terlalu dibutuhkan. Infrastruktur yang belum siap hingga ketidaksiapan konsumen jadi alasannya.
“Pertimbangan Isuzu belum ke sana itu masalah urgensi. Bukan enggak mau ke sana tapi ke skala kepentingan. Pemerintah sudah lebih mengarahkan kendaraan komersial untuk pemanfaatan bahan bakar B35 hingga B40,” ujarnya di Senayan, Selasa (14/3).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto melihat truk listrik produk dari ISUZU usai membuka pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di ICE BSD, Tangerang, Kamis (11/8). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Lanjutnya salah satu kendala dari kendaraan niaga listrik adalah baterai. Beban yang berat ditambah dengan bobot baterai bisa membuat daya yang ada lebih cepat habis. Selain itu usia baterai yang tidak terlalu lama bisa berdampak pada biaya operasional yang dikeluarkan pemilik.
“Baterai kan usianya juga enggak lama. Kalau setiap tahun ganti baterai karena overcharged, apa mungkin seorang pengusaha harus ganti baterai setiap tahun?” tambahnya.
Booth Isuzu di GIIAS 2022. Foto: dok. Isuzu Astra Motor
Jarak tempuh yang masih terbatas juga jadi tantangan tersendiri. Bila melakukan pengiriman atau distribusi jarak jauh, prosesnya bisa terhambat sehingga mengganggu rantai pasok yang ada.
ADVERTISEMENT
“Anggap kita punya baterai (dengan jangkauan) 300 km, itu kurang ideal untuk antar barang jarak jauh. Nah, untuk ngecas kan butuh waktu, delivery jadi tertunda, supply chain terganggu. Barang jadi rusak di jalan. Itu yang bikin pertimbangannya lebih rumit dari mobil penumpang,” ungkapnya.
Perkenalan Isuzu Elf Electric Vehicle (EV) di GIIAS 2022. Foto: Rizki Fajar Novanto/kumparan
Meski demikian, Isuzu memastikan pihaknya tetap mendukung elektrifikasi di Indonesia. Salah satunya upaya yang telah dilakukan adalah pengenalan produk Isuzu Elf EV. Namun, untuk sampai ke tahap penjualan, Moses belum merincinya.
“Kalau akhirnya pemerintah memutuskan kita harus pergi ke listrik, tentunya kita akan siapkan ke sana. Teknologinya sudah ada, tapi entry-nya butuh waktu,” pungkasnya.