Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Jadi Incaran Kolektor, Motor Matik Pertama di Indonesia Harganya Rp 14 Juta
19 Maret 2020 16:38 WIB
ADVERTISEMENT
Banyak yang mengira Yamaha Nouvo yang diluncurkan pada 2002 lalu adalah pelopor motor matik di Indonesia. Tapi faktanya tidak, pelopor matik di Tanah Air adalah Vespa PK atau yang lebih dikenal sebagai Vespa Corsa 125.
ADVERTISEMENT
Mulanya, segmentasi pasar Vespa Corsa menyasar kaum hawa. Hal ini terlihat dari bentuknya yang kompak, dengan menggunakan sasis mungil seperti yang ada pada varian Vespa PTS 100. Selain itu, motor juga dilengkapi starter elektrik dan transmisi matik.
Berbeda dengan Vespa sebayanya, Corsa tak dilengkapi dengan pedal rem belakang yang biasanya diaplikasikan pada dek kanan bawah. Pedal itu dipindah ke setang kiri mengganti tuas kopling.
Pratikto D Rahardjo jadi salah satu orang yang beruntung memiliki Vespa Corsa lansiran 1996. Menurut dia, bentuk dan tampilannya yang modern jadi salah satu alasan motor ini diburu para loyalisnya.
ADVERTISEMENT
"Kalau patokannya secara industri bisa dibilang iya motor matik pertama di Indonesia. Tapi dulu secara tahun hampir-hampir mirip dengan produk Kymco," buka Pratikto saat dihubungi kumparan, Rabu (18/13).
Vespa Corsa menuai respons positif pada masanya. DMVI yang saat itu jadi ATPM di Tanah Air memutuskan untuk memproduksi secara lokal alias CKD di pabriknya yang berlokasi di kawasan Pulo Gadung, Jakarta.
"1991 sampai 1993 itu masih built up Italia, karena permintaan pasar yang besar tahun 1994 diproduksi dan dirakit di sini," jelasnya.
Pratikto mengatakan, Vespa Corsa miliknya dibangun dari nol, alias membeli unit bahan untuk direstorasi. Ya, mulai dari jantung mekanis hingga fisiknya yang dipermak untuk menunjang tampilan.
Untuk ongkos membangun mesin, jika ditotal ia sudah merogoh koceng sampai Rp 20 jutaan. Sementara untuk kosmetikanya nominalnya menyentuh Rp 5 jutaan.
ADVERTISEMENT
"Ini bangun dari nol sebenarnya, dulu pertama dapat memang bisa jalan, tapi performa mesinnya hancur-hancuran dan kondisi fisiknya masih standar. Ya bisa dibilang bahan lah," ungkapnya.
Nah, karena ATPM nya sudah tak lagi berniaga di Indonesia, Pratikto cukup kesulitan menyoal sparepart si Vespa Corsa. Jika ada, banderolnya boleh dibilang terlalu mahal.
"Onderdil cukup langka terutama bagian bak rumah kopling. Kalau cari barunya sudah langka dan kalau dapat copotan pun harganya bisa Rp 3-5 jutaan. Nah, enggak semua bengkel juga bisa bongkar Corsa secara detail," paparnya.
Bicara dapur pacu, Vespa Corsa mengemas mesin dua-tak berkubikasi 121,2 cc yang memiliki tenaga maksimal 6,87 daya kuda pada putaran mesin 5.600 rpm.
Sementara diameter bore X stroke nya sebesar 55 mm X 51 mm. Racikan tersebut membuat motor bisa meraih kecepatan puncak hingga 90 kilometer per jam.
Menariknya lagi, motor matik ini memiliki tuas persneling Netral yang berfungsi mencegah motor loncat saat dihidupkan.
ADVERTISEMENT
"Jadi sebelum motor berjalan kita harus mindahin giginya satu langkah baru CVT nya jalan. Persis banget sama mobil matik," jelasnya.
Pada 2006 PT DMVI memberhentikan nafas dari Vespa Corsa 125 karena alasan tak lagi mampu bersaing dengan kompetitornya dari Jepang.
Nah, sayangnya karena terbentur kebutuhan, Pratikto harus merelakan motor kesayangannya itu untuk dijual. Ia melepas Corsa miliknya di harga Rp 15,3 juta.
"Jual butuh, surat-surat lengkap dari STNK sampai BPKB, Motor ada di rumah di Jakarta Utara. NET nya di Rp 14 juta, hitung-hitung saya baru cat ulang, servis dan ganti aki," katanya.
Nah, sekarang sudah jadi tahu kan sejarah Vespa Corsa 125 ini?