Jalin Kemitraan, GM Bakal Jual Mobil Listrik Komersial Hyundai

29 Januari 2025 11:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil listrik komersial Hyundai ST1. Foto: Hyundai
zoom-in-whitePerbesar
Mobil listrik komersial Hyundai ST1. Foto: Hyundai
ADVERTISEMENT
General Motors (GM) dan Hyundai Motor Company resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) pada September 2024 lalu. Kerja sama tersebut untuk menjalin kemitraan dalam hal pengembangan kendaraan dengan teknologi energi bersih.
ADVERTISEMENT
Disitat dari Carscoops, kabar terbaru dari kolaborasi tersebut, GM bakal melakukan rebadge mobil listrik komersial milik Hyundai ke Amerika Serikat.
Alasannya, Hyundai memperkirakan pertumbuhan penjualan akan berkurang tahun ini karena melemahnya permintaan. Selain itu, kebijakan Presiden AS Donald Trump juga soal tarif impor juga sangat berisiko.
“Kami sedang mempertimbangkan untuk mengganti merek kendaraan listrik komersial kami dan memasok ke GM. Kesepakatan ini akan membuka jalan bagi masuknya kami ke pasar kendaraan komersial Amerika Utara," kata Chief Financial Officer Hyundai, Lee Seung Jo.
Namun, secara rinci belum dijelaskan mobil komersial yang akan dipasok ke GM. Saat ini Hyundai memang memiliki beberapa kendaraan dengan energi alternatif.
Truk Hyundai Xcient. Foto: Hyundai
Selain Hyundai ST1, Hyundai juga memiliki bus listrik, hingga truk heavy duty Xcient yang sudah mengadopsi mesin hidrogen.
ADVERTISEMENT
Meskipun belum ada kabar pasti, kedua perusahaan ini berencana menandatangani perjanjian serius pada kuartal pertama tahun ini.
Tapi pada beberapa pemberitaan lain melaporkan, GM berencana memproduksi mobil hybrid di pabrik Hyundai Motor Group Metaplant America di Georgia. Saat ini fasilitas tersebut digunakan untuk memproduksi IONIQ 5 dan berencana untuk memproduksi IONIQ 9 pada akhir tahun ini.
Tentunya kolaborasi tersebut jadi langkah progresif bagi Hyundai, karena kondisi politik di Amerika Serikat saat ini tidak menentu, lantaran Trump berencana membuat kebijakan baru untuk barang yang diimpor dari Meksiko dan Kanada.
Mobil listrik komersial Hyundai ST1. Foto: Hyundai
Bagi Hyundai, kebijakan tersebut tidak berpengaruh dengan adanya kepemilikan pabriknya di Georgia. Sementara dampak kebijakan tersebut sangat berpengaruh bagi pabrikan Jepang yang lokasi pabriknya berada di Meksiko, serta GM yang melakukan perakitan di Kanada dan Meksiko.
ADVERTISEMENT
Untuk memaksimalkan kolaborasi tersebut, keduanya dipastikan akan melakukan produksi lokal di Amerika Serikat.