Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Jangan Asal Bagus, Hindari Helm Bekas yang Umurnya di Atas 3 Tahun
25 Agustus 2022 9:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Umumnya, helm terdiri dari tiga komponen utama pembentuk yakni shell atau cangkang, styrofoam, dan busa atau bantalan yang menyentuh langsung kulit kepala.
Sekilas, tidak sedikit orang yang mengetahui bahwa komponen pada helm tersebut ternyata memiliki batas usia pemakaian, apalagi jika helm tersebut pernah terbentur atau mengalami kecelakaan.
“Untuk shell atau batoknya itu terbuat dari bahan plastik ABS atau thermo plastic, tingkat benturannya sangat tinggi. Kekuatan batoknya itu bisa di 3 sampai dengan 5 tahun tergantung jenisnya,” buka Brand Manager JPX Helmet, Salomon Manalu kepada awak media di BSD, Tangerang belum lama ini.
Komponen penting lainnya, Salomon menambahkan, seperti styrofoam yang menempel pada lapisan dalam shell atau batoknya juga memiliki fungsi yang tidak kalah pentingnya.
ADVERTISEMENT
“Jika memang pernah jatuh dan terjadi benturan sebaiknya helm segera diganti, jatuh di sini maksudnya dengan ada beban di dalamnya, karena fungsi styrofoam-nya kan saat terjadi benturan dia akan menyerap energi dan ketika benturan berikutnya dia sudah tidak berfungsi lagi,” pungkasnya.
Ia menjelaskan, ciri lapisan styrofoam yang secara fungsi sudah tidak lagi optimal adalah dengan merasakan konturnya. Jika sudah mengeras atau memadat, perlindungan untuk kepala tidak lagi optimal. Salomon mengibaratkannya seperti piranti airbags mobil yang sudah meledak.
“Bahan styrofoam tersebut juga dapat mengeras secara alami, rata-rata pada usia helm yang ke-5 tahun,” imbuhnya.
Hindari Helm Bekas yang Umurnya di Atas 3 Tahun
Makanya, Salomon mengimbau apabila ada yang berniat untuk membeli helm bekas sebaiknya memperhatikan ciri berikut.
ADVERTISEMENT
“Helm bekas itu kalau mau beli lihat dulu tahun produksinya, biasanya tercantum pada label di dalam helmnya, kalau sudah lewat 3 tahun yang sebaiknya dihindari, apalagi di atas 5 tahun ya jangan diambil sama sekali,” tukasnya.
Selain itu, juga dapat diamati dari segi fisiknya seperti pada permukaan batok helm apakah terdapat baret atau terasa kasar, kemudian catnya apakah ada indikasi pernah dicat ulang, dan yang terakhir terakhir tentu saja apakah styrofoam-nya sudah keras atau belum.
***