Jangan Buru-buru Beli Mobil Bekas: Awas Unit Bodong dan Korban Banjir

10 April 2018 10:09 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil bekas (Foto: Citra Pulandi Utomo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mobil bekas (Foto: Citra Pulandi Utomo/kumparan)
ADVERTISEMENT
Satu sampai dua bulan menjelang Lebaran, biasanya menjadi bulan-bulan manis para pedagang mobil bekas. Sebab, ini menjadi momen yang tepat untuk berburu mobil bekas untuk dipakai mudik.
ADVERTISEMENT
Nah, bagi kamu yang berencana membeli mobil bekas untuk dipakai mudik, Herjanto Kosasih, Senior Marketing Manager sekaligus Pegiat mobil bekas di bursa mobil bekas WTC Mangga Dua, mengingatkan untuk tidak tergiur dengan harga murah.
"Harus detail, jangan sampai terus menyesal karena baru satu sampai dua bulan pakai, mobilnya sudah rusak, ” paparnya kepada kumparanOTO.
Guna menghindari penyesalan yang datang di kemudian hari, setidaknya Herjanto memberikan 5 hal yang perlu diperhatikan ketika ingin menebus mobil bekas, berikut selengkapnya.
1. Pergi ke bursa mobil
Pergi ke bursa mobil bisa menjadi salah satu poin penting menurut Herjanto. Sebab di sini, kamu bisa bisa melihat banyak pilihan.
"Kalau yang showroom independen kan biasanya pilihannya tidak banyak, jadi si calon pembeli tidak punya rekomendasi untuk pilih-pilih," jelas Her—sapaan akran Herjanto.
Mobil bekas  (Foto: Citra Pulandi Utomo/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Mobil bekas (Foto: Citra Pulandi Utomo/kumparanOTO)
Her menambahkan, jangan samakan cara membeli mobil baru dengan membeli mobil bekas. “Kalau beli mobil bekas itu harus bawel dan banyak nanya, kalau mobil baru kan kondisi bisa dipastikan oke, kalau mobil bekas kan tidak. Namanya juga mobil bekas pakai, kita harus bawel terutama soal riwayat pakainya."
ADVERTISEMENT
2. Kelengkapan surat
Surat-surat menjadi hal yang wajib diperhatikan. Tanyakan keseluruhan surat, seperti Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) harus sesuai.
“Jangan sampai karena diburu-buru waktu untuk menjelang Lebaran, poin ini tidak diperhatikan. Jangan sampai kena pembelian mobil bodong ataupun mobil yang sedang digadai, karena kasus-kasus seperti itu banyak terjadi di transaksi jual mobil bekas,” ujar Her.
Pengesahan STNK (Foto: kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengesahan STNK (Foto: kumparan)
Minta juga buku manual dan juga catatan riwayat servis yang dimiliki oleh pemilik sebelumnya. Tentunya, hal ini bisa menjadi acuan. Mobil yang rutin menerima perawatan pasti performanya akan terus terjaga.
3. Cek fisik mobil
Pertama, cek bagian terluar bodi kendaraan. Untuk hal ini usahakan kamu melakukan pengecekannya di ruangan terbuka yang terpapar sinar matahari langsung. Dari sini, biasanya semua akan terlihat, apakah mobil bekas pernah dicat ulang atau tidak. Mobil bekas dicat merupakan indikasi awal mobil tersebut pernah mengalami tabrakan, baret, dan permasalahan lainnya.
ADVERTISEMENT
“Kalau setelah melihat dengan kasat mata merasa kurang yakin mobil itu pernah dicat, bisa dicek pada karet-karet yang ada di dekat pintu, minta saja pedagangnya membuka, karena di situ kalau memang bekas dicat pasti terlihat belang dan ‘bleberan’ di pinggir-pinggirnya,” kata Her.
Bekas banjir
Jangan lupa, untuk mengecek juga apakah mobil bekas terkena banjir atau tidak. Hal ini bisa di cek dengan melihat ban serepnya ataupun bagian bawah karpet-karpetnya. Di situ, setidaknya ada lumpur-lumpur atau tanah yang membekas. Kalau menemukan hal tersebut bisa dipastikan mobil itu bekas terkena banjir.
Mobil di Bukit Duri terendam banjir. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mobil di Bukit Duri terendam banjir. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
“Mobil bekas banjir itu memang peringatan banget lah buat yang mau beli mobil bekas. Mungkin setelah membeli dampaknya belum akan terasa, tapi nanti setelah enam bulan pemakaian, pasti akan gempor benerin sana-sini. Apalagi kalau memang untuk saat ini belinya untuk keperluan mudik yang pastinya akan digunakan untuk jalan jarak jauh, mending rewel di awal ,” ujar pria paruh baya itu.
ADVERTISEMENT
4. Cek mesin
Bagi orang awam, mengecek bagian mesinnya memang menjadi satu hal yang cukup sulit, tapi soal mesin jangan sampai terlewatkan. Ada baiknya kamu mengajak orang yang paham soal mesin, kalau kamu merasa kesulitas untuk melakukannya sendiri.
Hal termudah yang bisa kamu lakukan adalah kamu bisa minta ke pedagang untuk membuka kap mesin dan mengecek kebersihan ruang mesinnya. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi adanya kebocoran oli ataupun korosi.
Mesin all new Toyota Rush (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mesin all new Toyota Rush (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan)
Urungkan niatan kamu untuk membeli tersebut apabila kamu menemukan hal tersebut. Biasanya hal tersebut menjadi indikasi mesin tidak dalam kondisi yang baik dan terawat yang membuat kamu mengeluarkan banyak uang lagi untuk memperbaikinya di masa mendatang.
5. Test drive
ADVERTISEMENT
Jangan sekali-kali menyia-nyiakan kesempatan untuk menjajal mobil pada saat pedagang menawarkan, karena dari sini kamu bisa mengecek performanya sekaligus kondisi kaki-kakinya.
Dalam melakukan test drive, sebisa mungkin jangan melakukan di jalan bebas hambatan alias jalan yang hanya lurus saja. Kamu bisa mencari area dengan medan yang berbeda seperti tanjakan, turunan, dan lain sebagainya, yang bisa menginterpretasikan kondisi jalan yang sesuangguhnya akan kamu lewati nantinya.
“Di sini bisa kerasa, masih layak atau enggak, nyaman dikendarai atau enggak, sampai pengeremannya bagaimana. Makanya jangan sampai dilewatkan kesempatan test drive-nya,” kata Her.
Mobil bekas (Foto: Citra Pulandi Utomo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mobil bekas (Foto: Citra Pulandi Utomo/kumparan)