news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jangan Lumasi Rantai Motor Pakai Oli Mesin, Kenapa?

18 Juni 2020 16:44 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi rantai motor Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rantai motor Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Rantai merupakan komponen penggerak sepeda motor yang paling rentan mengalami kerusakan. Padahal fungsinya cukup vital sebagai penyalur tenaga dari mesin ke roda.
ADVERTISEMENT
Letaknya yang terbuka dan terbuat besi lebih mudah terpapar debu dan kotoran sehingga memperbesar potensi aus dan berkarat.
Perawatannya pun harus lebih sering dilakukan ketimbang penggerak v-belt. Paling tidak selalu dilumasi agar tidak kering dan mengganggu performa motor.
Menurut Senior Technical Advisor PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Slamet Kasianom, tidak ada rumus pasti soal interval perawatan rantai motor, tergantung pemakaian si pengendara.
Ilustrasi rantai motor Foto: Istimewa
"Tidak ada patokan, tergantung pemakaian dan kondisi rantainya, misal kalau musim hujan setiap hari itu segera dibersihkan karena debu dan kotoran bisa cepat merusak ring-ring rantai, air hujan juga bersifat korosif," kata Slamet kepada kumparan, belum lama ini.
Cara membersihkan rantai sebaiknya cukup gunakan air sabun, sembari disikat secara merata. Jangan pakai bensin karena bisa merusak seal rantai.
ADVERTISEMENT
Setelah dibersihkan, rantai motor membutuhkan pelumasan, apalagi saat ini rantai motor sudah memakai seal yang justru membuat pelumasannya harus lebih rutin.
"Rantai sekarang di tiap ring ada sealnya dan di dalamnya ada grease yang membantu pelumasan. Seal ini rentan dengan pasir halus, kalau rusak bisa membuat grease keluar dan bikin aus komponen," ujarnya.
Sehingga rantai membutuhkan pelumasan dari luar untuk menjaga seal tetap bersih. Ia pun lebih menyarankan melumasi rantai dengan chain lube (pelumas khusus rantai), ketimbang oli mesin.
Ilustrasi rantai motor Foto: Istimewa
"Usahakan disemprot dengan chainlube. Cairan ini punya semacam efek daun talas yang menahan kotoran, selain fungsi pelumasnya bisa meredam gesekan rantai dan gir, tidak cepat panas saat bergerak," paparnya.
Sementara oli mesin cenderung mudah mengikat debu dan kotoran, apalagi jika memakai oli bekas yang banyak mengandung residu pembakaran dari ruang mesin.
ADVERTISEMENT
"Oli itu residunya tinggi, tidak ramah lingkungan dan bahaya kalau tercecer di jalan. Cenderung lengket jadi kerikil dan pasir mudah menempel. Malah bikin seal cepat rusak dan greasenya keluar," tukasnya.
*****
Saksikan video menarik di bawah ini: