Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Jangan Panik, Begini Pertolongan Pertama Ketika Mesin Mobil ‘Overheat’
27 Desember 2018 10:35 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
ADVERTISEMENT
Alami kondisi mesin mobil kepanasan atau overheat pada saat di tengah perjalanan liburan, sangat tak diharapkan. Namun, ketika akhirnya mengalaminya, jangan sampai juga kita tak tahu apa yang harus dilakukan.
ADVERTISEMENT
Sebab, bila salah langkah saat menghadapi kasus seperti ini, efeknya bisa negatif. Entah mesin yang makin rusak, atau justru mencelakakan diri.
Technical Service Executive Coordinator PT ADM Anjar Rosjadi mengatakan, jika kendaraan mengalami overheat, jangan panik, segera menepi ke tempat aman lalu matikan mesin.
“Tunggu atau diamkan mobil untuk mendinginkan suhu mesin. Perhatikan, jangan terburu-buru dan langsung membuka air radiator karena airnya masih panas dan berbahaya,” kata Anjar kepada kumparanOTO, Rabu (26/12/2018).
Kemudian, kata Anjar, setelah dirasa mesin sudah dingin, baru periksa air radiator. Apabila takarannya kurang, tambahkan sampai dengan batas maksimalnya.
“Baru kemudian hidupkan mesin kembali. Sekaligus jangan lupa, melakukan pengecekan apakah radiator fan motor berfungsi normal,” tutur Anjar.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, perjalanan bisa dilanjutkan kembali, dan seandainya terjadi overheat lagi, lakukan hal yg sama segera, sampai ditemukan bengkel terdekat untuk dapat dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh.
“Jangan paksakan kendaraan berjalan dalam kondisi overheat, karena akan mengakibatkan kerusakan yang lebih parah. Segera ketika tahu kondisi overheat, tepikan dan dinginkan seperti urutan di atas,” ucapnya.
Deteksi Gejala Overheat
Technical Support Auto 2000, Agus Mustafa, menjelaskan ada beberapa indikasi untuk mengetahui suhu mesin mulai memanas.
Normalnya suhu mesin ada di angka 86-91 derajat celcius, ada motor vent yang akan menurunkan suhu hingga 87 derajat lagi.
Tapi kalau sudah lebih dari 91 derajat celcius, indikator suhu akan berkedip dan apabila didiamkan, bakal menyala terus, atau artinya sudah dalam kondisi overheat sekali.
ADVERTISEMENT
Agus menambahkan, sebelum indikator suhu berkedip ada ciri-ciri lain, yaitu matinya sistem pendinginan kabin (AC) oleh ECU (Engine Control Unit).
"Kalau mesin mulai panas itu AC akan mati, logikanya kalau AC mati enggak nyaman dong pasti minggir buat buka kap mesin cek masalahnya, tapi kalau masih diabaikan, indikatornya (suhu) berkedip, lama kelamaan akan melotot (menyala tanpa berkedip), terus terakhir mesin akan mati yang memaksa pengemudinya menepi," ujar Agus