Jangan Tertipu, Begini Cara Mengenali Oli Palsu di Pasaran

1 Desember 2022 18:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi oli mesin palsu Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi oli mesin palsu Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Pemilik kendaraan bermotor maupun bengkel perlu berhati-hati dengan peredaran oli kendaraan palsu di pasaran. Salah membeli, efek yang ditanggung cukup berbahaya.
ADVERTISEMENT
Mulai dari oli yang berubah menjadi jeli hingga turun mesin menanti kendaraan yang menggunakan oli palsu. Oleh karena itu, konsumen perlu teliti sebelum membeli.
Manager Quality Assurance PT Pertamina Lubricant, Nurudin pun membagikan tips membedakan oli palsu dengan yang asli. Berikut ini adalah caranya.

1. Melakukan Pengecekan QR Code atau Nomor Produksi di Kemasan

Hal pertama yang bisa dilakukan adalah mengecek nomor produksi atau melakukan scan QR code yang tertera di kemasan.
“Nomor produksi itu bisa diperiksa kalau belinya banyak kepada distributor. Kalau dia tidak mau diindikasikan barangnya palsu. QR code juga bisa di-scan untuk memastikannya” ungkapnya dalam Webinar Risiko Penggunaan Pelumas Palsu pada Engine belum lama ini.
QR code ini juga diperhatikan betul alamat websitenya. Kalau bisa di-scan terus menerus bisa diindikasikan itu oli palsu,” sambungnya.
Oli Idemitsu untuk mobil dan motor. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
Alamat website juga perlu dilakukan pengecekan secara teliti. Oli palsu biasanya punya alamat email yang sedikit berbeda dengan aslinya.
ADVERTISEMENT
“Sekilas tampilannya memang sama. tetapi kalau dihapus angka belakangnya pasti akan ketemu website abal-abal,” jelasnya.

2. Cek Kerapihan dan Hologram pada Kemasan Pelumas Kendaraan

Kedua, kemasan oli palsu akan berbeda dengan aslinya. Ini bisa dilihat dari kurang rapi dan presisinya potongan plastik pada kemasan pelumas yang palsu.
Lem stikernya juga tidak mudah terkelupas pada kemasan oli yang asli. Kode di bagian bawahnya juga terdiri dari tiga kode. Kalaupun ada empat, bentuknya berbeda dengan yang asli.
"Hologram juga biasanya tidak dapat diduplikasi dengan mudah. Kalau enggak ada atau beda indikasi oli palsu," ucapnya.
Penampakan oli palsu dari cairan parafin yang dikemas dalam botol merek oli terkenal, Yamalube dan AHM Oil. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan

3. Cek Warna dan Bau Oli

Bila terlanjur membeli oli, periksa kondisi warna dan bau oli sebelum memasukkannya ke tangki oli mesin. Oli palsu umumnya berbau aneh.
ADVERTISEMENT
“Baunya pasti akan agak berbeda kalau jeli. Kalau bingung, warna olinya deh pasti hitam dan keruh karena mereka enggak menggunakan adiktif atau base oil-nya saja,” imbuhnya
Ilustrasi Ganti Oli Mobil Foto: Muhammad Ikbal/kumparan

4. Perhatikan Harga Oli

Terakhir adalah harga. Umumnya, oli palsu dibanderol lebih murah setengah harga daripada harga eceran tertinggi yang ditetapkan oleh pabrikan.
“Namun, harga eceran ini juga kadang mendekati oli yang asli makanya lebih baik untuk mengurangi risiko mendapatkan oli palsu lebih baik membelinya di bengkel resmi,” pungkasnya.